Selasa, 24 Januari 2017

Tugas V-Class 3 Komunikasi Digital


1.  Jelaskan tentang teknik encoding Polar!
Jawab:
Sinyal polar adalah elemen-elemen sinyal dimana salah satu logic statenya diwakili oleh level tegangan positif dan yang lainnya oleh level tegangan negatif. Jenis pengkodean polar menggunakan 2 (dua) buah level tegangan yaitu –V dan +V (tegangan positif dan negatif) untuk menyatakan data biner dengan nilai 0 dan 1. Pengkodean polar dapat diklasifikasikan sebagai non return to zero (NRZ), return to zero (RZ) dan biphase. NRZ dapat dibagi lagi menjadi NRZ-L dan NRZ-I. Biphase memiliki juga dua kategori yang berbeda yaitu Manchester dan Differential Manchester encoding. Polar pengkodean garis adalah pola sederhana yang menghilangkan sebagian besar sisa masalah tegangan DC.
1. NONRETURN TO ZERO (NRZ)
a)      Nonreturn-to-Zero-Level (NRZ-L)
Level +V digunakan untuk menyatakan data biner 0, sedangkan level tegangan –V digunakan untuk menyatakan data biner 1.
b)      Nonreturn to Zero Inverted (NRZ-I)
Representasi level –V atau +V menyatakan adanya perubahan data biner dari menuju logika 1. Artinya, setiap ada perubahan urutan data biner dari 0 ke 1 atau 1 ke 1, maka level tegangan akan berubah dari sebelumnya. Misalkan level sebelumnya +V maka perubahan bit 0 ke 1 atau 1 ke 1 menyebabkan levelnya menjadi –V dan sebaliknya jika level sebelumnya –V maka perubahan data biner dari 0 ke 1 atau 1 ke 1 menyebabkan levelnya berubah menjadi +V. Perubahan data dari 0 ke 0 dan 1 ke 0 tidak akan menyebabkan perubahan level tegangan.

 
Gambar Sinyal NRZ-L dan NRZ-I.


2. RETURN ZERO (RZ)
Pengkodean saluran jenis Return to Zero (RZ) menggunakan level –V dan +V dengan transisi di pertengahan bit data biner. Data biner 0 dinyatakan dengan transisi dari level –V menuju 0V, sedangkan data biner 1 dinyatakan dengan transisi dari level +V menuju 0V. Contoh pengkodean saluran jenis RZ ditunjukkan pada gambar berikut ini.


Gambar Sinyal RZ.


3. BIPHASE
a)      Manchester
Pengkodean Manchester menggunakan level –V dan +V dengan transisi ditengah-tengah bit data biner. Data biner 0 dinyatakan dengan transisi level tegangan dari +V menuju –V, sedangkan data biner 1 dinyatakan dengan transisi level tegangan dari –V menuju +V.
b)      Differential Manchester
Pengkodean Differential Manchester merupakan modifikasi pengkodean Manchester, dimana letak transisi level tegangan dari –V menuju +V atau sebaliknya yaitu +V menuju –V dipengaruhi oleh data biner. Data biner 0 ditandai dengan transisi level tegangan terletak diawal interval data bit, sedangkan data biner 1 ditandai dengan transisi level tegangan terletak ditengah interval bit dari data.


Gambar Sinyal Manchester dan Differential Manchester.


2.  Jelaskan tentang teknik encoding Unipolar
Jawab:
Encoding Unipolar adalah suatu pengkodean yang menggunakan hanya satu non-zero dan satu zero level tegangan, yaitu untuk logika 0 memiliki level zero dan untuk logika 1 memiliki level non-zero. Implementasi unipolar line coding merupakan pengkodean sederhana, akan tetapi terdapat dua permasalahan utama yaitu akan muncul komponen DC dan tidak adanya sikronisasi untuk sekuensial data panjang baik untuk logika 1 atau 0.

Gambar Sinyal Unipolar.


3.  Jelaskan tentang teknik encoding Bipolar
Jawab:
Pengkodean bipolar yaitu pengkodean dengan menggunakan 3 (tiga) buah level tegangan yaitu –V, 0V, dan +V untuk menyatakan data biner. Pengkodean Bipolar-AMI menggunakan level tegangan 0V untuk menyatakan data biner 0, sedangkan data biner 1 dinyatakan dengan level tegangan –V dan +V secara bergantian.

Gambar Sinyal Bipolar-AMI.


4.   Apakah yang anda ketahui tentang satelit?
Jawab:
Satelit adalah suatu Station Relay atau Repeater gelombang microwave yang diorbitkan di angkasa, berfungsi untuk menerima, memperkuat atau mengulangi sinyal radio dengan bidang frekuensi tertentu dari bumi setelah diperkuat dan diubah ke bidang frekuensi yang berbeda. Satelit memerlukan orbit Geo-stationary, tinggi 35,784 km. Komunikasi satelit mirip dengan line-of-sight microwave (transmisi mengikuti garis lurus/LoS), hanya saja salah satu stasiunnya, yaitu satelit, mengorbit di atas bumi. Satelit berfungsi seperti antena dan repeater yang sangat tinggi. Sebagai repeater, berfungsi untuk menerima signal gelombang microwave dari stasiun bumi, ditranslasikan frequensinya, kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai dengan coveragenya, seperti lokasi stasiun tujuan atau penerima.

5.   Sebutkan kelebihan dan kelemahan menggunakan jaringan satelit!
Jawab:
Kelebihan Jaringan Satelit diantaranya :
·    Cakupan yang luas. Bisa satu Negara, satu wilayah, satu daerah ataupun satu benua,
·     Bandwith yang tersedia cukup lebar,
·     Instalasi jaringan segmen bumi yang cepat,
·     Biaya relative rendah per-site,
·  Area coverage yang luas, jangkauan cakupannya yang luas baik nasional, regional maupun global, bahkan dapat mencapai setengah dari permukaan bumi,
·   Dapat Koneksi dimana saja. Tidak perlu terjadi LoS (Line of Sight) dan tidak ada masalah dengan jarak, karena garis lurus transfer data ke arah luar bumi jadi tidak terhalang oleh bangunan-bangunan/ letak geografis bumi,
·  Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak titik secara broadcasting, multicasting,
·   Handal dan bisa digunakan untuk koneksi voice (PABX), video dan data, dengan menyediakan bandwidth yang lebar dengan menyewa pada provider saja,
·    Jika ke internet jaringan akses langsung ke ISP/ NAP router,
· Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum mempunyai infrastuktur telekomunikasi,
·  Media transmisi satelite (VSAT) tidak akan bertabrakan dengan VSAT yang lain karena memiliki orbit masing – masing yang bersifat unik, jadi tidak mungkin sama. Sedangkan pada wireless, bisa saja terjadi tabrakan frekuensi dengan pengguna wireless yang lain atau frekuensi di daerah tersebut sudah penuh sehingga mengalami kesulitan.

Kekurangan Jaringan Satelit diantaranya :
·  Dalam hal keamanan, yaitu transmisi data sangat mudah ditangkap karena berjalan melalui udara terbuka,
·     Harga relatif mahal karena harga peralatan yang mahal,
·     Memakan tempat, terutama untuk piringannya/antenanya,
·  Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelit adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelit dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi,
·   Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman karena curah hujan. Dan juga, media transmisi satelite rentan terhadap cuaca, debu meteor/debu angkasa, dan keadaan cuaca lainnya,
·  Sun Outage, Sun outage adalah kondisi yang terjadi pada saat bumi-satelit-matahari berada dalam satu garis lurus. Satelit yang mengorbit bumi secara geostasioner pada garis orbit geosynchronous berada di garis equator atau khatulistiwa (di ketinggian 36.000 Km) secara tetap dan mengalami dua kali sun outage setiap tahunnya. Energi thermal yang dipancarkan matahari pada saat sun outage mengakibatkan interferensi sesaat pada semua sinyal satelit, sehingga satelit mengalami kehilangan komunikasi dengan stasiun bumi, baik head-end/teleport maupun ground-segment biasa,
·    Seringkali menembakan gas hydrazine (H2Z) agar rotasi satelit agar satelit stabil di orbit, satelit perlu beberapa kali di kalibrasi agar tetap pada orbitnya.

Rabu, 18 Januari 2017

Tugas V-Class 2 Komunikasi Digital

1.    Apa yang anda ketahui tentang QAM (Quadrature Amplitudo Modulation)!
Jawab:
QAM (Quadrature Amplitude Modulasi) adalah sebuah metode untuk menggabungkan dua Amplitude-Modulated (AM) sinyal dalam satu saluran, sehingga dua kali lipat bandwidth yang efektif. QAM merupakan suatu cara pentransmisian pada laju bit-bit yang lebih tinggi pada saluran/kanal dengan lebar pita yang terbatas. Sebagai contoh penggunaan kumpulan sinyal QAM 16 titik memungkinkan 9600 bit/detik ditransmisikan pada saluran telepon dengan lebar pita 2700 Hz. Dalam kasus tersebut empat digit biner yang berurutan harus disimpan dan dikodekan kembali sebagai salah satu dari 16 bentuk sinyal yang ditransmisikan. Sinyal-sinyal yang dihasilkan dinamakan sinyal modulasi amplitudo kuadratur (QAM). QAM digunakan dengan Pulse Amplitude Modulasi (PAM) dalam sistem digital, terutama di nirkabel aplikasi.

2.    Jelaskan tentang 4-QAM (1 amplitude, 4 phases)!
Jawab:
QAM 4 keadaan merupakan teknik encoding M-er dengan M=4, di mana ada 4 keluaran QAM yang mungkin terjadi untuk sebuah frekuensi pembawa. Karena ada 4 keluaran yang berbeda, maka harus ada 4 kondisi masukan yang berbeda. Karena masukan sinyal digital ke QAM modulator adalah sinyal biner, maka untuk memperoleh 4 kondisi masukan yang berbeda diperlukan lebih dari satu bit masukan. Dengan memakai 2 bit masukan, maka diperoleh 4 (22) kondisi yang mungkin : 00, 01, 10, 11 data masukan biner digabung menjadi kelompok dua bit. Masing masing kode bit menghasilkan salah satu dari 4 keluaran yang  mungkin.

 
Gambar 2.1. Diagram Pemancar 4-QAM 

Dua bit dimasukkan secara seri kemudian dikeluarkan secara paralel satu bit ke kanal I dan bit lainnya serentak menuju ke kanal Q. Bit di kanal I dimodulasikan dengan pembawa (sin ωct) dan bit dikanal Q dimodulasikan dengan pembawa (cos ωct). Untuk logika 1 = +1 volt dan logika 0 = -1 volt, sehingga ada 2 fasa yang mungkin pada keluaran modulator kanal I yaitu +sin ωct dan -sin ωct. Dan ada 2 fasa yang mungkin pada keluaran modulator kanal Q yaitu +cos ωct dan -cos ωct. Penjumlahan linier menghasilkan 4 fasa resultan yang mungkin yaitu : +sin ωct +cos ωct, +sin ωct -cos ωct, dan -sin ωct + cos ωct, dan -sin ωct -cos ωct. Jika masukan biner dari Q = 0 dan I = 0 maka dua masukan modulator kanal I adalah -1 dan (sin ωct). Sedangkan dua masukan modulator kanal Q adalah -1 dan cos ωct.

Sehingga, keluarannya adalah :
Modulator kanal I  = (-1) ( sin ωct) = -1 sin ωct
Modulator kanal Q = (-1) (cos ωct) = -1 cos ωct

Dan keluaran dari penjumlah linier adalah
-1 sin ωct -1 cos ωct = √((-1)^2+(-1)^2 )  cos (ωct - tg -1 1)
                                 = 1,414 cos (ωct - 450)
                                 = 1,414 sin (ωct - 1350)

Maka diperoleh tabel kebenaran 




 
Gambar 2.2. Diagram Fasor 4-QAM


 
Gambar 2.3. Diagram Susunan Bit 4-QAM


Data masukan pada QAM 4 keadaan di bagi menjadi 2 kanal. Laju pada kanal I sama dengan kanal Q yaitu setengah dari laju data masukan (fb /2). Frekuensi fundamental tertinggi ada pada data masukan ke modulator kanal I atau kanal Q , yaitu seperempat laju data masukan (fb /4). Keluaran modulator kanal I dan kanal Q memerlukan bandwidth Nyquist minimum sebesar setengah dari laju data masukan (fb /4 x 2 = fb /2)
Jadi dengan QAM 4 keadaan, penekanan bandwidth terpenuhi (bandwidh minimum lebih kecil dari laju data masukan). 
Sejak sinyal keluaran tidak berubah fasa sampai dua bit (dibit) terkunci laju pembelahan bit, laju perubahan keluaran (baud) tercepat juga sama dengan setengah laju data masukkan. Bandwidth minimum dan baud adalah sama.

3.  Jelaskan tentang 8-QAM (2 amplitudes, 4 phases)!
Jawab:
QAM 8 keadaan adalah teknik encoding M-er dengan M=8. Dengan QAM 8 keadaan keluaran yang mungkin untuk satu frekuensi pembawa. Untuk memperoleh 8 kondisi masukan yang berbeda maka data masukan biner digabung menjadi tiga kelompok bit yang disebut TRIBIT (23 = 8). Masing-masing kode tribit menghasilkan salah satu keluaran yang mungkin.
Masukan bit serial mengalir ke pembelah bit dimana mengubah ke bit paralel, menjadi keluaran tiga kanal (kanal I atau kanal ‘in-phase’, kanal Q atau ‘in quadrature’, dan kanal C atau ‘kontrol’). Sehingga laju bit pada masing –masing kanal menjadi sepertiga laju data masukan (fb /3). Bit kanal I dan C menuju konverter kanal I dan bit di kanal Q dan C menuju conventer kanal Q. Conventer ‘2 to 4 level’ adalah DAC (digital to analog conventer) engan masukan paralel masukan 2 bit, ada 4 tegangan keluaran yang mungkin. Bit kanal I atau Q menentukan dari polaritas dari keluaran, sinyal analog PAM (logika 1 = +V dan logika 0 = –V ). Sedangkan bit kanal C menentukan besarnya (logika 1= 1,307 V dan logika 0 = 0,541 V), karena bit kanal C sama sebagai masukan converter kanal I dan Q, maka besar sinyal kanal I dan Q selalu sama.

 
Gambar 2.4. Diagram Pemancar 8-QAM

Untuk masukan tribit Q = 0, I = 0, C = 0 (000), maka masukan converter kanal I adalah 1 = 0 dan C = 0, dari tabel kebenaran di peroleh keluaran –0,541 volt. Dan masukan converter kanal Q adalah Q = 0 dan C = 0, dari tabel kebenaran di peroleh keluaran –0,541. Lalu dua masukan modulator kanal I adalah –0,541 dan sin dan keluarannnya adalah :
I = – (0,541) (sin ωct)
  = – 0,541 sin ωct
Dan dua masukan modulator kanal Q adalah –0,541 dan cos ωct laju keluarannya adalah :
Q = (– 0,541)( cos ωct)
    = – 0,541 cos ωct
Kemudian keluaran dari modulator kanal I dan Q di jumlah pada penjumlah linier dan keluarannya adalah :
= – 0,541 sin ωct – 0,541 cos ωct
= 0,765 sin ωct – 1350
Sejak data dibagi menjadi tiga kanal, laju data pada kanal I, kanal Q, dan kanal C. Adalah sebesar sepertiga dari laju data masukan (fb /3). Karena bit di kanal I, Q, C dikeluarkan secara serentak dan paralel, converter juga mengalami perubahan pada masukan keluaran pada laju yang sama yaitu fb /3.


 

 
Gambar 2.5. Diagram Fasor 8-QAM


Gambar 2.6. Diagram Susunan Bit 8-QAM


Jumat, 06 Januari 2017

Tugas V-Class 1 Komunikasi Digital


1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam saluran komunikasi yang sekarang ini umum dipakai!
Jawab:
• Media antar pribadi (Interpersonal), adalah media yang memungkinkan para pihak yang berkomunikasi dapat berkomunikasi secara langsung, baik dengan tatap muka (contohnya: percakapan antar individu, diskusi dalam kelompok kecil, pertemuan di dalam maupun di luar ruangan), atau dengan menggunakan alat (contohnya: melalui telepon, chating lewat internet, dan menggunakan teleconference,dll).
• Saluran media massa, adalah segala bentuk media masa (media cetak, media elektronik, dan multimedia) yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkomunikasi untuk menyampaikan pesan-pesan mereka. Yang termasuk dalam media cetak adalah surat kabar, tabloid, majalah, jurnal ilmiah, poster, leaflet, serta brosur. Media elektronik dapat berbentuk audio suara (contohnya: radio, tipe recorder dan CD), atau audio visual (contohnya: film, TV, VCD, Proyektor). Serta multimedia merupakan segala bentuk produk media (cetak dan audio visual) yang digabungkan dalam satu paket media komunikasi. 
• Internet, merupakan suatu alat media yang sekarang ini umum dipakai. Internet merupakan salah satu produk TIK yang paling maju saat ini. Dahulu internet hanya dapat digunakan oleh kalangan dan dengan komponen tertentu saja. Tetapi saat ini orang yang dirumahpun bisa terhubung internet dengan modem.

2. Jelaskan ciri atau spesifikasi Frequency Shift Keying (FSK) dan Binary Frequency Shift Keying (BFSK)!
Jawab:
1) Frequency Shift Keying (FSK)
Frequency Shift Keying (FSK) atau pengiriman sinyal melalui penggeseran frekuensi. Metode ini merupakan suatu bentuk modulasi yang memungkinkan gelombang modulasi menggeser frekuensi output gelombang pembawa. Modulasi FSK adalah modulasi FM, hanya disini tidak ada bermacam-macam variasi/deviasi ataupun frekuensi, yang ada hanya 2 kemungkinan saja, yaitu More atau Less (High atau Low, Mark atau Space). Tentunya untuk deteksi (pengambilan kembali dari kandungan Carrier atau proses demodulasinya) akan lebih mudah, kemungkinan kesalahan (error rate) sangat minim/kecil. Umumnya tipe modulasi FSK dipergunakan untuk komunikasi data dengan Bit Rate (kecepatan transmisi) yang relative rendah, seperti untuk Telex dan Modem-Data dengan bit rate yang tidak lebih dari 2400 bps (2.4 kbps). 
2) Binary Frequency Shift Keying (BFSK)
BFSK adalah bentuk paling umum dari FSK. Dengan BFSK, pusat atau frekuensi pembawa digeser oleh sinyal input biner. BFSK umumnya digunakan hingg 1200 bps, BFSK juga umum digunakan untuk transmisi radio befrekuensi tinggi (3-30 MHz). Bahkan, BFSK juga dapat digunakan pada frekuensi yang lebih tinggi pada local area network yang menggunakan kabel koaksial. Sebuah sinyal yang lebih efisien bandwidth, tetapi juga lebih rentan terhadap kesalahan adalah multiple FSK (MFSK). Di mana, lebih dari dua frekuensi yang digunakan.

3. Jelaskan  tentang  Pulsa Code Modulation!
Jawab:
Pulse Code Modulation (PCM) / Modulasi Kode Pulsa, merupakan salah satu teknik memproses suatu sinyal analog menjadi sinyal digital yang ekivalen. Proses-proses utama pada sistem PCM, diantaranya Proses Sampling (Pencuplikan), Quantizing (Kuantisasi), Coding (Pengkodean), dan Multiplexing. 
1)  Sampling adalah : proses pengambilan sample atau contoh besaran sinyal analog pada titik tertentu secara teratur dan berurutan.
2)  Kuantisasi : Proses menentukan segmen-segmen dari amplitudo sampling dalam level-level kuantisasi. Amplitudo dari masing-masing sample dinyatakan dengan harga integer dari level kuantisasi yang terdekat.
3)  Coding : proses mengubah (mengkodekan) besaran amplitudo sampling ke bentuk kode digital biner.
4)  Multiplexing : dari banyak input menjadi satu output. Dengan fungsi untuk penghematan transmisi menjadi dasar penyambungan digital.

4. Jelaskan tentang jaringan satelit, sebutkan kelebihan dan kekurangan jaringan satelit!
Jawab:
Satelit adalah suatu Station Relay atau Repeater gelombang microwave yang diorbitkan di angkasa, berfungsi untuk menerima, memperkuat atau mengulangi sinyal radio dengan bidang frekuensi tertentu dari bumi setelah diperkuat dan diubah ke bidang frekuensi yang berbeda. Satelit memerlukan orbit Geo-stationary, tinggi 35,784 km. Komunikasi satelit mirip dengan line-of-sight microwave (transmisi mengikuti garis lurus/LoS), hanya saja salah satu stasiunnya, yaitu satelit, mengorbit di atas bumi. Satelit berfungsi seperti antena dan repeater yang sangat tinggi. Sebagai repeater, berfungsi untuk menerima signal gelombang microwave dari stasiun bumi, ditranslasikan frequensinya, kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai dengan coveragenya, seperti lokasi stasiun tujuan atau penerima.
Kelebihan Jaringan Satelit diantaranya:
• Cakupan yang luas. Bisa satu Negara, satu wilayah, satu daerah ataupun satu benua,
• Bandwith yang tersedia cukup lebar,
• Instalasi jaringan segmen bumi yang cepat,
• Biaya relative rendah per-site,
• Area coverage yang luas, jangkauan cakupannya yang luas baik nasional, regional maupun global, bahkan dapat mencapai setengah dari permukaan bumi,
• Dapat Koneksi dimana saja. Tidak perlu terjadi LoS (Line of Sight) dan tidak ada masalah dengan jarak, karena garis lurus transfer data ke arah luar bumi jadi tidak terhalang oleh bangunan – bangunan/ letak geografis bumi,
• Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak titik secara broadcasting, multicasting,
• Handal dan bisa digunakan untuk koneksi voice (PABX), video dan data, dengan menyediakan bandwidth yang lebar dengan menyewa pada provider saja,
• Jika ke internet jaringan akses langsung ke ISP/ NAP router,
• Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum mempunyai infrastuktur telekomunikasi,
• Media transmisi satelite (VSAT) tidak akan bertabrakan dengan VSAT yang lain karena memiliki orbit masing – masing yang bersifat unik, jadi tidak mungkin sama. Sedangkan pada wireless, bisa saja terjadi tabrakan frekuensi dengan pengguna wireless yang lain atau frekuensi di daerah tersebut sudah penuh sehingga mengalami kesulitan.

Kekurangan Jaringan Satelit diantaranya :
• Dalam hal keamanan, yaitu transmisi data sangat mudah ditangkap karena berjalan melalui udara terbuka,
• Harga relatif mahal karena harga peralatan yang mahal,
• Memakan tempat, terutama untuk piringannya/antenanya,
• Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelit adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelit dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi,
• Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman karena curah hujan. Dan juga, media transmisi satelite rentan terhadap cuaca, debu meteor/debu angkasa, dan keadaan cuaca lainnya,
• Sun Outage, Sun outage adalah kondisi yang terjadi pada saat bumi-satelit-matahari berada dalam satu garis lurus. Satelit yang mengorbit bumi secara geostasioner pada garis orbit geosynchronous berada di garis equator atau khatulistiwa (di ketinggian 36.000 Km) secara tetap dan mengalami dua kali sun outage setiap tahunnya. Energi thermal yang dipancarkan matahari pada saat sun outage mengakibatkan interferensi sesaat pada semua sinyal satelit, sehingga satelit mengalami kehilangan komunikasi dengan stasiun bumi, baik head-end/teleport maupun ground-segment biasa,
• Seringkali menembakan gas hydrazine (H2Z) agar rotasi satelit agar satelit stabil di orbit, satelit perlu beberapa kali di kalibrasi agar tetap pada orbitnya.