Ekonomi teknik
(engineering economic) adalah bagian dari ilmu ekonomi yang
diaplikasikan pada proyek-proyek teknik. Digunakan oleh para insinyur untuk mencari
solusi terbaik dengan mengukur nilai ekonomi dari setiap alternatif solusi yang
potensial. Ekonomi teknik memuat tentang bagaimana seorang engineering membuat
keputusan yang dibatasi oleh beragam permasalahan berdasarkan proses analisa,
teknik dan perhitungan ekonomi sehingga menghasilkan sebuah keputusan yang
terbaik dari berbagai pilihan alternatif. Dalam mengevaluasi beberapa
alternatif yang tersedia, ekonomi teknik biasanya mempertimbangkan nilai uang
terhadap waktu, estimasi perndapatan biaya, strategi keuangan, inflasi, depresiasi,
pajak, periode perencanaan, tingkan bunga modal, perhitungan nilai, harga, dan
rate of return.
1. Ruang Lingkup
Ekonomi Teknik
Ekonomi Teknik
(Engineering Economics) mencakup prinsip-prinsip dan berbagai teknis matematis
untuk pengambilan keputusan ekonomis. Dengan ekonomi teknik ini, suatu
pendekatan yang rasional untuk mengevaluasi aspek-aspek ekonomis dari
alternatif-alternatif yang berbeda dapat dikembangkan. Secara kasar dapat
disebutkan bahwa penggunaan terbesar ekonomi teknik adalah evaluasi beberapa alternatif
untuk menetukan suatu aktivitas atau investasi paling sedikit memberikan
kerugian (Least Costly) atau yang memberikan keuntungan paling banyak (Most
Profitable).
Mempelajari
ekonomi teknik dapat membantu dalam mengambil keputusan optimal untuk menjamin
penggunaan uang dengan efisien. Studi ekonomi teknik harus diadakan sebelum
setiap uang akan diinvestasikan/dibelanjakan atau sebelum komitmen-komitemen
diadakan. Studi ekonomi teknik dimulai dari sekarang (now).
Kesimpulan-kesimpulannya bergantung pada prediksi kejadian-kejadian (event)
yang akan datang.
Studi-studi
ekonomi teknik membutuhkan waktu untuk perhitungan-perhitungan yang cermat.
Meskipun studi-studi sistematis ini bukan suatu instrumen
kecermatan/keseksamaan (precission), tetapi juga perlu melibatkan banyak
faktor. Perlu berdasarkan estimasi biaya-biaya dan pendapatan-pendapatan yang
akan menjadi sasaran kesalahan, serta kemungkinan untuk memperoleh jawaban yang
benar dalam membandingkan alternatif-alternatif peralatan akan jauh lebih besar
dengan estimasi-estimasi rinci daripada keputusan-keputusan yang akan diambil
atas dasar pengalaman atau intuisi seseorang. Bisnis yang sehat akan
mendasarkan pada keputusan-keputusan yang sudah diperhitungkan dengan cermat. Oleh
sebab itu, perlu adanya keputusan-keputusan manajemen, faktor pengalaman dan
pertimbangan lainnya.
2. Pengertian
Proposal Teknik dan Hubungannya dengan Ekonomi Teknik
Proposal teknik
adalah suatu usulan maupun rancangan dalam bentuk rancangan kerja dari suatu
aktifitas kegiatan atau penelitian yang memerlukan dukungan dari individu
ataupun kelompok, baik secara formal maupun standar. Proposal dibuat dengan
tujuan untuk mendapatkan izin atau persetujuan atas kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Ekonomi teknik
dalam kaitannya dengan proposal adalah untuk membantu pembutannya agar bisa
berjalan dengan benar dan disetujui oleh pihak bersangkutan. Hubungan antara
ekonomi teknik dengan bidang elektro sangat erat dan saling berkaitan antara
satu dengan yang lainnya. Misalnya jika dalam membentuk usaha dalam bidang
elektro yang memerlukan pemecahan masalah dalam aspek ekonomi, maka ekonomi
teknik sangat berperan penting dalam hal ini. Jadi masalah yang terjadi dapat diselesaikanvmelalui
analisis ekonomi teknik tersebut. Pada dasarnya, ekonomi teknik digunakan untuk
mencari solusi terbaik dari setiap alternatif-alternatif solusi yang ada. Pada
dunia Teknik Elektro, pencarian solusi terbaik ini sering kali digunakan saat
pembuatan rangkaian, pemilihan alat, pemilihan komponen, perancangan bisnis
elektronika, dll.
3. Pengertian
Proses Pengambilan Keputusan
Proses
pengambilan keputusan didefinisikan sebagai langkah yang diambil oleh pembuat
keputusan untuk memilih alternatif yang tersedia. Seorang pelaku ekonomi teknik
selalu dihadapkan pada permasalahan pengambilan keputusan yang melibatkan lebih
dari satu alternatif, setidaknya alternatif untuk melakukan sesuatu (do action)
dan tidak melakukan sesuatu (do nothing). Untuk memperoleh alternatif terbaik,
setiap alternatif tersebut harus dinilai dengan kriteria yang sama.
Pengambilan
keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses pilihan
yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif
yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu
pilihan final. Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau
tindakan.
4. Tahapan-Tahapan
dalam Proses Pengambilan Keputusan, Terutama dalam Bidang Engineering
4.1 Mengenali Masalah
Dalam proses
penganbilan keputusan, pertama kita harus mengenali masalah dengan benar yang
berpotensi untuk diselesaikan, tanpa mengenali masalah dengan benar kita akan
tersesat sehingga solusi yang tepat tidak akan pernah tercapai. Masalah dapat dikenali
oleh berbagai pihak terkait, bisa oleh pemilik masalah sebagai pengambil
keputusan, pemecah masalah seperti insinyur atau manajer, atau oleh para
operator yang langsung berhubungan dengan hal-hal teknis.
4.2 Menetapkan Tujuan dan Sasaran
Masalah adalah
situasi yang menghambat tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan. Di
perusahaan masalah utama akan terkait dengan tidak tercapainya profit, dan
masalah yang dihadapi para individu umumnya terkait dengan tidak tercapainya
kepuasan. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu adanya tujuan dan
sasaran. Tujuan-tujuan yang bersifat umum diatas seringkali diuraikan menjadi
tujuan yang lebih sempit, spesifik, dan kuantitatif. Misalnya “perusahaan harus
membuat 3000 unit produk bulan ini” atau “saya harus melunasi cicilan kendaraan
tahun ini” adalah sasaran yang menggambarkan tujuan.
4.3 Menyusun Data yang Relevan
Keputusan yang
baik adalah keputusan yang dibuat dengan memanfaatkan informasi tepat yang
diperoleh dengan menyusun data yang akurat dan relevan. Di jaman informasi
seperti sekarang ini, jumlah data sangat melimpah namun sulit dirangkai menjadi
informasi yang berarti. Dalam mengembangkan informasi itu analis harus dapat
memilih data yang relevan dan menentukan apakah nilainya sesuai dengan biaya
yang dikeluarkan untuk memperolehnya. Dalam proses pengambilan keputusan,
menyusun data yang relevan adalah salah satu bagian yang paling sulit.
4.4 Mengidentifikasi Alternatif yang Layak
Harus diyakini
bahwa setiap masalah memiliki lebih dari satu alternatif solusi. Dari sekian
banyak cara penyelesaian masalah, hanya ada sebagian alternatif yang layak
dipertimbangkan sebagai solusi potensial, namun demikian perlu kehati-hatian
untuk tidak menentukan alternatif terbaik pada tahap ini, jika itu terjadi maka
solusi yang didapatkan mungkin bukan yang terbaik. Untuk memilih alternatif
yang layak dapat dilakukan melalui proses curah pendapat (brainstorming), yaitu
salah satu cara mengupayakan pencarian penyelesaian dari suatu masalah tertentu
dengan mengumpulkan gagasan secara spontan dari anggota kelompok. Kemudian
dibuat daftar alternatif yang layak dan yang tidak layak beserta dengan
alasan-alasannya. Ada beberapa alternatif yang dengan mudah dieliminasi dengan
alasan yang jelas seperti ketiadaan material, keterbatasan teknologi, dan
keterbatasan waktu.
4.5 Menetapkan Kriteria Penilaian Alternatif
Alternatif
terbaik dipilih dengan menilai berdasarkan kriteria tertentu, kata terbaik
menunjukan bahwa penilaian pada dasarnya bisa bersifat kualitatif meliputi
urutan paling buruk – buruk – cukup – baik – lebih baik – paling baik, dengan
demikian baik buruknya suatu alternatif akan bersifat relatif.
4.6 Membangun Model Keterhubungan
Pada tahap ini
semua elemen yang telah diidentifikasi (yaitu tujuan, data dan informasi,
alternatif potensial, dan kriteria) digabungkan. Hubungan dari elemen-elemen
itu direpresentasikan menjadi model matematika yang menunjukan hubungan antara
variabel.
4.7 Memprediksi Keluaran Alternatif
Model yang
dibangun tersebut digunakan untuk memprediksi keluaran (outcome) dari setiap
alternatif, perlu diingat bahwa setiap alternatif itu bisa menghasilkan
keluaran yang beragam, misalnya keluaran untuk alternatif mobil yang akan
digunakan untuk mengirimkan barang bisa berupa jumlah bahan bakar, tingkat
polutan, kapasitas angkut, atau kecepatan mobil. Tapi guna menghindari
komplikasi yang tidak perlu maka pengambiilan keputusan diasumsikan menggunakan
keluaran tunggal, dan keluaran-keluaran lain diabaikan.
4.8 Memilih Alternatif Terbaik
Memilih
alternatif terbaik berdasarkan kriteria yang ditetapkan, pengambilan keputusan
ini harus dilakukan secara hati-hati dan diyakini bahwa solusi terbaik untuk
masalah itu telah ditemukan.
4.9 Audit Pasca Keputusan
Audit pasca
keputusan penting dilakukan untuk menjamin apa yang diproyeksikan akan
tercapai. Jika semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian masalah itu
menyadari bahwa rekomendasi mereka akan diaudit tingkat keberhasilannya maka
mereka akan bekerja lebih realistis dan menghindari kesalahan yang akibat rasa
optimis yang berlebihan.
5. Analisis Pengambilan
Keputusan
Analisis
pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis kualitatif
dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan pertimbangan
dan pengalaman manajemen. Analisis tersebut dilakukan jika masalah tidak
terlalu rumit dan pengambil keputusan memiliki pengalaman akan masalah sejenis.
Analisis
kuantitatif lebih bersifat seni dibanding ilmu. Kemampuan melakukan analisis
kualitatif melekat pada diri pengambil keputusan dan biasanya meningkat seiring
bertambahnya pengalaman. Ketajaman dalam analisis pengambilan keputusan dapat
ditingkatkan dengan mempelajari dan memahami berbagai metode analisis
kuantitatif lebih dalam.
Secara umum,
masalah-masalah yang bisa dipecahkan dengan analisis kuantitatif harus memiliki
kriteria sebagai berikut:
1. Masalah
tersebut cukup rumit dan penting serta memiliki alasan yang kuat untuk
dianalisis dan dipecahkan.
2. Tidak
bisa dipecahkan secara langsung tanpa melakukan analisis kuantitatif dan
mempertimbangkan semua konsekuensi yang mungkin dapat terjadi.
3. Masalah
tersebut memiliki aspek ekonomi yang cukup penting dan pengambil keputusan menghendaki
suatu analisis menyeluruh sebelum mengambil keputusan.
6. Proses
Pengambilan Keputusan
Pengambilan
keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai
alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan
masalah. Proses pengambilan keputusan meliputi empat tahap yang saling
berhubungan dan berurutan (Herbert A. Simon, 1980). Empat proses tersebut
adalah :
1) Intelligence
Tahap ini
merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta
proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam
rangka mengidentifikasi masalah.
2) Design
Tahap ini adalah
proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa
dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengertimasalah, menurunkan solusi,
dan menguji kelayakan solusi.
3) Choice
Pada tahap ini
dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin
akan dijalankan. Tahap ini meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi solusi
yang sesuai untuk model yang telah dibuat. Solusi dari model merupakan nilai
spesifik untuk variabel hasil pada alternatif yang dipilih.
4) Implementation
Tahap
implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada
tahap ini diperlukan untuk menyusun serangkian tindakan yang terencana,
sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan
perbaikan.
7. Proses Pemecahan
Masalah
Pemecahan masalah
secara sistematis dikemukakan oleh John Dewey, seorang profesor filosofi dari
Colombia University. John Dewey mengidenfikasikan tiga seri penelitian yang
terlibat dalam memecahkan suatu kontroversi secara memadai.
1. Mengenali
kontroversi
2. Menimbang
klaim alternative
3. Membentuk
penilaian
Serangkaian
langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah itu pertama-tama
dipahami, solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.
Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut :
1. Usaha
persiapan
mempersiapkan
manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi sistem.
2. Usaha
definisi
mencakup
mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
3. Usaha solusi
mencakup mengidentifikasi berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih satu yang
tampak terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat menindaklanjuti untuk
menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.
Contoh Kasus dan Solusinya Menggunakan Ekonomi Teknik
yang Berhubungan dengan Teknik Elektro.
Dalam Teknik Elektro,
ekonomi teknik sangat diperlukan apabila kita ingin merancang proyek ataupun
ingin membuka usahan sendiri dalam bidang penjualan alat-alat elektronik. Dalam
setiap pengerjaan proyek ataupun pemasaran produk perlu diperhitungan dengan
cermat agar terlihat dengan jelas untung dan rugi proyek tersebut. Maka dari
itu kita dapat mempelajari ekonomi teknik ini agar kita dapat memahaminya serta
strategi ekonomi yang kita kerjakan mendapatkan hasil yang maksimal. Rancangan
proyek dalam teknik elektro diantaranya optimasi system, proses produksi,
proyek instalasi gedung, membuat robot dan lain-lain.
Contoh Kasus :
Misalnya dalam
perancangan dan pembuatan catu daya. Dalam permbuatan catu daya ini kita dapat
menggunakan ilmu ekonomi teknik. Ekonomi teknik ini berperan dalam cara kita
agar pengeluaran biaya dalam pembuatan catu daya ini tidak terlalu besar serta
memperoleh hasil yang maksimal. Diperlukan perancangan dan perencanaan yang
matang agar pebuatan catu daya tersebut sesuai dengan apa yang telah dihitung
dengan menggunakan ekonomi teknik. Dalam pembuatan catu daya ini pasti terdapat
kesalahan pengerjaan dan juga kerusakan rangkaian yang berpengaruh terhadap
penggantian komponen yang rusak, penambahan peralatan tambahan yang dibutuhkan,
dll. Sehingga hal tersebut menyebabkan pengeluaran biaya yang berlebih. Hal
tersebut dapat terjadi apabila kita tidak mempersiapkan dengan baik dan juga
pengerjaanya tidak sesuai prosedur yang telah dipelajari.
Solusinya,
sebelum melaksanakan proyek catu daya tersebut sebaiknya kita mempersiapkan
segala hal dengan sebaik-baiknya. Dari mulai pembuatan rangkaian, pemilihan
alat, pemilihan komponen, serta tahap perancangan. Dalam tahap perancangan ini kita
harus sungguh-sungguh dan cermat dalam pengerjaanya. Sehingga dapat menghindari
penggantian komponen yang berkibat pada pengeluaran biaya yang berlebih.