Rabu, 12 April 2017

Elektronika Telekomunikasi : Penguat Video


Penguat Video IF
Penguat Video IF merupakan sebuah Band Pass Amplifier yang berfungsi untuk mempekuat frekuensi menengah atau IF (Intermediate Frequency) sinyal pembawa gambar yang berasal dari keluaran Tuner agar levelnya mencukupi untuk dideteksi oleh bagian video detektor. Untuk sistim PAL BG seperti di Indonesia spektrum frekuensi penguat video IF menggunakan center pada frekuensi 38.9 Mhz untuk IF sinyal pembawa gambar (video carrier) dan 33.4 Mhz untuk sinyal IF pembawa suara (sound carrier).

Bagian penguat Video IF sangat penting karena menentukan kualitas-kualitas, seperti :
a.  Sensitivitas penerimaan atau kemampuan menerima sinyal dari antena yang lemah tetapi tetap dapat memberikan kualitas gambar yang bersih dari noise.
b.      Selektivitas penerimaan atau kemampuan untuk memisahkan gangguan dari chanel yang berdekatan
c.       Kualitas gambar atau kemampuan untuk memberikan detail (resolusi) gambar yang tajam.

Sistem Penerima (Receicer) Superheterodin
Penerima radio yang langsung memilih frekuensi yang diterima antena, memperkuat sinyal yang diterima dan kemudian langsung dideteksi dinamakan penerima “stright” atau penerima langsung. Sistem penerima seperti ini mempunyai banyak kelemahan antara lain karena kurang sensitif dan tidak selektif.
Sistem penerimaan yang dinamakan superheterodin diperkenalkan oleh Edwin Armstrong pada tahun 1918 untuk memperbaiki cacat penerima stright, dimana sistim ini hingga sekarang terus digunakan. Pada sistim superheterodin sinyal yang diterima antena dirubah dahulu menjadi frekwensi IF (frekwensi menengah) dengan menggunakan sirkit RF osilator dan mixer.
Besarnya frekuensi IF untuk penerima :
·         AM receiver 455/450 Khz
·         FM receiver 10.7 Mhz
·    TV receiver ada beberapa sistem yaitu 38.0/38.9/45.75/Mhz. Televisi sistem PAL BG/DK menggunakan center frekuensi IF 38.9 Mhz.
·         TV satelit receicer 70 Mhz
·         Radar receiver 30 Mhz
·         Komunikasi receiver dengan gelombang mikro 70/250 Mhz

 
Blok Diagram Tv


Bagian-bagian dari penguat video IF
a.       Sirkit penyesuai impedansi input
b.      Penguat pre-amp transistor
c.       SAW filter
d.      Penguat IF
e.       AGC (Autimatic Gain Control)
f.       AFT (Automatic Fine Tuning)
g.      PLL atau VCO video detector
h.      Noise inverter
i.        Video Indentification

Fungsi Rangkaian AGC, AFT, AFC, ACC, ABL
- AGC (Automatic Gain Control)
Rangkaian AGC berfungsi mengatur penguatan pesawat secara otomatis, sehingga dihasilkan output yang setabil, jika sinyal yang diterima oleh antenna cukup kuat, maka AGC akan menurunkan tingkat penguatan RF Amp dan IF Amp, begitu pula sebaliknya. Pengaturan AGC yang kurang tepat dapat menghasilkan kualitas gambar yang kurang baik (fading), yaitu perubahan kuat sinyal yang ditangkap oleh penerima.

- AFT (Automatic Fine Tune)
Dalam blok skema rangkaian televisi terdapat AFT (Automatic Fine Tune), berfungsi untuk mengunci channel/gelombang yang tertala/tertangkap oleh tuner. Pada tuner TV terdapat pin VT, yaitu pin yang berfungsi sebagai pin masukan untuk tegangan kontrol tuning (untuk menggeser frekuensi tuning/talaan). Juga terdapat pin AFT yang berfungsi untuk menggeser “sedikit” (naik atau turun) terhadap frekuensi yang ditala oleh pin VT.

- AFC (Automatic Frequency Control)
Fungsi utama AFC adalah untuk menyetabilkan frekuensi osilasi horisontal, karena sistemnya yang otomatis dan ‘terkunci/terkontrol’ tersebut maka pulsa sampel dari output osilator lebih sering disebut sebagai sinyal AFC (automatic frequency control) atau H SYNC.

Sinyal AFC pada perangkat TV umumnya mengambil/menyadap dari salah satu sekunder FBT. Besar level pulsa harus tetap dijaga agar cukup untuk ‘memandu’ pelukisan gambar dan warna. Terganggunya pulsa AFC horisontal dapat menyebabkan tidak terkuncinya osilator horisontal sehingga gambar tidak bisa tercetak (ngolat-ngolet, karena kordinat titik gambar tidak diketahui), warna tidak bisa ditampilkan, OSD tidak ada dan lain-lain.

- ACC (Automatic Color Control)
Rangkaian ACC digunakan untuk mengontrol sinyal warna agar tetap konstan dengan cara mendeteksi amplitudo burs warna dengan detektor, dan penguatan penguat bandpass dikontrol oleh tegangan searah yang berasal dari detektor ACC tersebut.

- ABL (Automatic Brightnees Level)
Di dalam rangkaian penguat video terdapat pula rangkaian ABL  (Automatic Brightnees Level) atau pengatur kuat cahaya otomatis yang berfungsi untuk melindungi rangkaian tegangan tinggi dari tegangan muatan lebih yang disebabkan oleh kuat cahayapada layar kaca

Noise Inverter
Sirkit noise inverter dipasang sesudah sirkit video detektor. Digunakan untuk menghilangkan gangguan noise frekuensi tinggi. yang ada pada sinyal gambar (video).
Ada 2 macam gangguan frekwensi tinggi, yaitu
a.       Black noise yaitu gangguan noise yang berupa garis-garis pendek berwarna hitam.
b.      White noise yaitu gangguan noise yang berupa garis-garis pendek berwarna putih.
Dinamakan noise inverter, karena pada sirkit ini untuk menghilangkan noise digunakan sebuah sirkit inverter. Suatu sirkit filter frekuensi tinggi digunakan untuk menyaring agar hanya frekuensi tinggi yang berisi noise saja yang dapat lewat. Kemudian frekuensi tinggi ini phasanya dibalik 180 derajat. Sinyal frekuensi tinggi yang phasanya dibalik ini kemudian dicampur (mixing) dengan sinyal video yang masih mengandung noise. Hasilnya sinyal frekuensi tinggi yang phasenya dibalik akan saling menghilangkan dengan noise frekuensi tinggi yang dibawa sinyal video, karena phasenya berlawanan. Maka keluaran dari noise inverter akan merupakan sinyal video yang bebas dari noise.

Video Indentifikasi (ID)
Istilah lainnya adalah SD (Sync Detect) atau HS (Hor Sync). Merupakan sirkit yang akan meng-output-kan tegangan pulsa dc jika bagian penguat video IF menerima siaran televisi. Sinyal ini sebenarnya merupakan sinyal “sinkronisasi horisontal”.
Sinyal ini digunakan untuk membedakan antara sinyal televisi dari gangguan sinyal lainnya yang mungkin diterima antena,  misalnya harmonic dari siaran amatir dan berfungsi untuk :
a)   Sebagai refernsi sinyal stop pada saat manual/auto search dengan sinyal tegangan AFT. Pada saat manual/auto search pin-video indentifikasi akan berubah sesaat dari nol menjadi “high” ketika pas terima siaran.
b) Sebagi kontrol sinyal video-mute (blue back). Jika tidak terima siaran maka pin-video indentifikasi tegangannya nol. Tegangan ini diiputlan ke mikrokontrol dan selanjutnya mikrokontrol akan melakukan audio/video muting.

Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar