Manusia dan Kebudayaan.
Manusia dan kebudayaan merupakan suatu hal yang terkait satu
sama lain. Manusia dan kebudayaan merupakan suatu hal yang tidak dapat
dipisahkan serta melekat dalam kehidupan ini.
Kebudayaan diciptakan dan dilestarikan oleh manusia itu sendiri, yang
mana itu merupakan hasil interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Dimana
manusia itu hidup dan menetap otomatis manusia tersebut akan hidup sesuai
dengan kebudayaan yang ada di daerah yang ditinggalinya.
A.
Pengertian Manusia
Manusia
merupakan sebaik-baiknya ciptaan-Nya, makhluk yang diciptakan oleh Tuhan yang
paling sempurna dibanding makhluk hidup lainnya. Makhluk yang dikaruniai akal
sehat, pikiran, jiwa serta hawa nafsu yang melekat pada tubuhnya. Dengan
demikian manusia adalah kombinasi antara unsur-unsur ruh , jiwa, pikiran, perasaan
yang di kemas sedemikian rupa dalam bentuk jasmaniah.
Manusia
di alam dunia ini memegang peranan yang cukup central dalam proses hidup kehidupan.
Dapat dipandang dari berbagai segi. Misalnya, manusia merupakan makhluk
biologis, dimana manusia merupakan makhluk mamalia. Hal ini dipandang dari
sautu ilmu yaitu Biologi. Selain itu, dalam ilmu-ilmu dan aspek sosial manusia
merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri, artinya manusia
tidak dapat hidup sendiri, tanpa adanya bantuan dari orang lain atau orang
disekitarnya. Hal ini dipandang dari ilmu Sosiologi. Kemudian manusia juga
dikenal makhluk yang berbudaya atau sering disebut juga homo-humanus, hal ini
di tinjau dari ilmu Filsafat, dan lain sebagainya.
B.
Pengertian Hakikat Manusia
Manusia
adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan
makhluk lainnya. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari jiwa
dan raga sebagai satu kesatuan yang utuh. Tentunya jiwa dan raga dilengkapi
dengan akal pikiran dan hawa nafsu. Tuhan memberikan akal dan pikiran dapat
digunakan manusia untuk berbuat kebaikan terhadap diri sendiri dan juga orang
lain, hal tersebut dilakukan agar manusia tidak sia-sia dalam menjalani hidup
didunia. Selain itu, Tuhan juga memberikan hawa nafsu kepada manusia. Hawa
nafsu diberikan kepada manusia merupakan suatu bentuk ujian dari Tuhan. Dengan
hawa nafsu tersebut manusia dituntut agar mengendalikan hawa nafsu tersebut.
Pada
hakekatnya manusia dikatakan sebagai makhluk sosial. Dikarenakan dalam
kehidupan sehari-harinya manusia perlu berinteraksi dengan makhluk lainnya, perlu
hidup berdampingan satu sama lain,
saling berbagi serta saling membutuhkan satu sama lain.
C.
Kepribadian Bangsa Timur
Banyak
orang yang masih mempersoalkan perbedaan antara kebudayaan barat dan kebudayaan
timur. Konsep itu berasal dari orang Eropa Barat dalam suatu zaman ketika
mereka menjelajahi dunia dengan tujuan menjajah negara-negara berkembang.
Mereka menguasai wilayah di Afrika, Asia, Oceania, terutama di Indonesia, yaitu
dengan memantapkan dan menguasai pemerintah-pemeritah jajahan mereka dimana-mana.
Semua kebudayaan diluar dari kebudyaan mereka di Eropa Barat mereka menyebutnya
kebudayaan Timur.
Terlepas
dari itu, kepribadian bangsa timur sejak dulu dikenal dengan kepribadian yang
menjunjung tinggi norma-norma, moral, adat istiadat, etika, serta nilai
kebudayaan yang sangat dihargai. Selain itu bangsa timur juga dikenal bangsa
yang memiliki kepribadian yang sopan, ramah, peduli, bersahabat ,suka bergotong
royong, dan memiliki rasa empati yang tinggi. Salah satu bagian dari bangsa
timur adalah Indonesia. Kita sebagai bangsa Indonesia harus melestarikan dan
menjaga baik-baik tentang pandangan bangsa lain terhadap bangsa Timur.
D.
Pengertian Kebudayaan
kebudayaan merupakan suatu tindakan atau gagasan dimana
manusia turut ikut berperan serta dalam mengolah, mengembangkan, dan
melestarikannya, sehingga menjadi suatu kebiasaan dalam kehidupan
sehari-harinya. Secara singkat kebudayaan merupakan system nilai dan gagasan
utama. Segala sesuatu yang diciptakan dan dikembangkan oleh pikiran manusia itu
sendiri dengan tujuan untuk mengolah tempat tinggalnya serta mempertahankan
hidupnya di dalam lingkungan sekitarnya. Kebudayaan dengan demikian mencakup
segala aspek kehidupan manusia, baik secara material miasalnya seperti
teknologi, alat-alat, dan lainnya maupun seraca non-material seperti nilai
kehidupan dan seni-seni tertentu.
Pengertian kebudayaan banyak sekali yang mendefinisikannya
melaui pemikiran para ilmuan. Salah satunya ialah Selo Sumarjan dan Soelaeman
Soemardiyang merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta
masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan
yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar hasil
karyanya dapat diabadikan untuk masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia,
mewujudkan aturan-aturan dan nilai-nilai sosial yang diperlukan untuk mengatur
masalah-masalah kemasayarakatan. Cipta merupakan kemampuan mental,
pemikiran-pemikiran yang timbul sehingga mengasilkan sesuatu yang bermanfaat.
E. Unsur-unsur Kebudayaan
Kebudayaan adalah salah satu cara hidup yang berkembang dari
masa ke masa. Kebudayaan biasanya dimiliki oleh sebuah kelompok manusia dimana
kebudayaan tersebut di wariskan dari generasi ke generasi. Untuk mewariskannya,
para generasi baru harus mengetaui lebih dalam tentang kebudayaan tersebut.
Untuk mendalami lebih dalam kebudayaan, tentunya perlu mengenal masalah-masalah
yang menyangkut kebudayaan tersebut.
Yaitu dengan mengetahui unsur-unsur kebudayaan. Dengan adanya unsur-unsur
kebudayaan agar mengetahui apa itu kebudayaan yang sesungguhnya.
C.Kluckhohn di dalam buku karyanya yang berjudul Universal
Categories of Culture, menjelaskan bahwa system kebudayaan terdiri dari tujuh
unsur kebudayaan universal, yaitu:
1. Sistem Religi
Merupakan
produk manusia sebagai
homo religieus. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas
kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar.
Karena itu manusia takut, sehingga menyembahnya dan
lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi
agama.
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Merupakan produk dari manusia
sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal,
maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja
sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3. Sistem Pengetahuan
Merupakan
produk manusia sebagai homo sapiens.
Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri,
disamping itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan manusia
mengingat-ingat apa yang telah diketahui kemudian
menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa,
menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih bila
pengetahuan itu dibukukan, maka penyebarannya dapat
dilakukan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan
Sistem-sistem Ekonomi
Merupakan produk manusia
sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara
umum terus meningkat, yaitu dengan kegiatan-kegiatan ekonomi.
Misalnya, bekerja atau membuka lapangan pekerjaan sehingga tercipta hidup yang
berkualitas.
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
Merupakan produk dari manusia
sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas
dan dibantu dengan tangannya yang
dapat memegang sesuatu dengan erat, manusia
dapat membuat dan mempergunakan alat. Dengan alat-alat
ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi
kebutuhannya daripada binatang
6. Bahasa
Merupakan
produk dari manusia sebagai homo longuens.
Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam
bentuk tanda (kode) yang kemudian disempumakan dalam bentuk
bahasa lisan, dan akhimya menjadi bentuk
bahasa tulisan.
7. Kesenian
Merupakan
hasil dari manusia sebagai homo
aestetieus. Setelah manusia dapat mencukupi
kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya
untuk dipuaskan. Manusia bukan lagi semata-mata
memenuhi kebutuhan isi perut saja, mereka juga perlu
pandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang
semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian.
F. Wujud
Kebudayaan
Setelah
manusia memenuhi unsur-unsur kebudayaan, selanjutnya manusia perlu mengetahui
wujud kebudayaan tersebut seperti apa. Terdapat beberapa unsur yang merupakan
wujud dari kebudayaan yang saling terikat satu sama lainnya. Perwujudan
kebudayaan adalah sesuatu gagasan yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk
yang berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata atau real.
Di
lihat dari beberapa pemikiran yang dikemukakan oleh para ilmuan, wujud
kebudayaan terbagi menjadi 3 wujud,
diantaranya yaitu :
1. Wujud Kebudayaan sebagai Gagasan, Ide, Konsep,
dan Pemikiran Manusia
Wujud ini disebut sistem budaya, yaitu
kebudayaan yang bersifat abstrak atau tidak tampak atau tidak dapat dilihat. Wujud
kebudayaan ini terdapat di alam pikiran manusia yang mengikuti dan menganut kebudayaan
tersebut. Sebagai contoh, menanam dalam pikiran tentang aturan bertutur kata
yang sopan dan bersikap sopan santun kepada orang yang lebih tua seperti orang
tua, guru, dan kepada orang lain.
2. Wujud Kebudayaan sebagai suatu Aktivitas dan
Tindakan
Wujud ini disebut sistem sosial, yaitu berupa
aktivitas manusia yang saling berinteraksi berhubungan, serta bergaul dengan
merujuk pada pola-pola tertentu yang berdasarkan adat istiadat atau kebiasaan.
Sebagai suatu rangkaian aktivitas manusia dalam masyarakat, sistem sosial ini
bersifat konkret, bisa dilihat, diabadikan, dan diobservasi. Sebagai contoh,
sebagai contoh suatu perkumpulan berkampanye mengeluarkan suaranya dalam
pemilu.
3. Wujud Kebudayaan sebagai Benda atau Material
Ini merupakan kebudayaan dalam bentuk fisik. Dimana
kebudayaan tersebut berupa benda-benda serta alat-alat yang merupakan hasil
karya cipta manusia tentunya guna mencapai tujuan tertentu. Sebagai contoh
alat-alat musik dan kesenian, perkakas rumah tangga, alat transportasi, dan
sebagainya.
G. Orientasi
Nilai Budaya
Seorang ilmuan yang bernama Kluckhohn mengemukakan bahwa Nilai
budaya merupakan sebuah konsep beruanglingkup
luas yang hidup dalam alam fikiran sebahagian
besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang paling berharga dalam hidup.
Rangkaian konsep itu saling berkaitan satu sama lain dan merupakan sebuah
sistem nilai-nilai budaya.
Dengan konsep ini mendorong pribadi untuk
berperilaku sesuai nilai-nilai yang telah ditentukan. Tentunya untuk memenuhi
nilai-nilai tersebut tidaklah mudah, butuh waktu untuk mewujudkannya. Sebab
pribadi tersebut dapat diwujudkan sesuai dengan kondisi lingkungan sosialnya.
Sistem nilai yang dijelaskan sebelumnya dapat
diwujudkan dalam kebudayaan. Salah seorang ilmuan bernama C.Kluckhohn dalam
sebuah karyanya yang berjudul Variations
in Value Orientation (1961) berpendapat sistem nilai kebudayaan dalam semua
kebudayaan didunia secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan
manusia, diantaranya yaitu :
1. Hakekat Hidup Manusia
Hakekat hidup setiap
kebudayaan individu berbeda secara garis besar, ada yang berusaha memadamkan
hidup, memandang hidup itu tidak ada apa-apanya. Serta adapula dengan kelakuan
tertententu dengan menganggap hidup sebagai sesuatu hal yang baik.
2. Hakekat Karya Manusia
Setiap kebudayaan hakekatnya
berbeda-beda satu sama lain, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya
bertujuan untuk hidup, ada juga yang beranggapan karya memberikan kedudukan,
penghormatan. Tetapi karya merupakan penggerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat Waktu Manusia
Hakekat untuk setiap
kebudayaan berbeda, ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau,
lalu ada pula yang berpandangan orientasi masa sekarang dan masa yang akan
datang.
4. Hakekat Alam Manusia
Ada kebudayaan yang
menganggap manusia harus memanfaatkan alam semaksimal mungkin, dan ada pula
kebudayaan yang beranggapan manusia harus harmonis dengan alam, bersahabat
dengan alam, serta menjaganya.
5. Hakekat Hubungan Manusia
Hakekat ini mementingkan
hubungan manusia dengan manusia lainnya. Di banyak kebudayaan hal ini sangat
penting. Agar terjadi keselarasan hubungan yang baik satu dengan lainnya.
H. Perubahan Kebudayaan
Perubahan kebudayaan merupakan perubahan pola, gaya hidup, pola
pikir masyarakat serta kebiasaan dalam masyarakat yang disebabkan oleh beberapa
faktor. Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah.
Sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif atau pedalaman yang terisolasi
dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya.
Semua
terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak
berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat.
Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika atau
perputaran masyarakatnya. Perubahan kebudayaan
tersebut merupakan suatu hal yang sulit unuk dihindari, dimana manusia
mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Menurut Hirschman, kebosanan manusia
merupakan penyebab dari perubahan tersebut. Dengan kebosanan itu manusia
mencari kebudayaan yang baru yang menurutnya lebih mengasyikkan dari yang
sebelumnya.
Hal
ini salah satunya ditunjang oleh kemajuan teknologi, sehingga masyarakat tertarik
dan cenderung mengikuti pola, kebiasaan dan kebudayaan tersebut. Akan tetapi,
tidak semua kebudayaan yang di dilakukan membawa pengaruh positif. Misalnya sebagai
contoh adanya penemuan baru merupakan salah salah satu penyebab perubahan
kebudayaan secara internal. Handphone merupakan salah satu temuan yang mengubah
kebiasaan masyarakat dalam berkomunikasi. Masyarakat yang semula menggunakan
surat sebagai sarana berkomunikasi, saat ini telah beralih menggunakan
handphone. Kemudian, selain itu ada
pula perubahan kebudayaan secara eksternal. Misalnya, masuknya kebudayaan barat
ke Indonesia dengan sangat mudah seperti perayaan valentine, pesta kembang api
yang berlebihan pada malam tahun baru, cara berpakaian yang tidak sopan dan
sebagaianya. Media masa, media sosial, para turis asing yang berkunjung ke
Indonesia merupakan beberapa sarana utama masuknya kebudayaan tersebut dan
berbaur dengan kebudayaan kita. Perubahan kebudayaan tidak selamanya negatif,
tidak juga positif. Tinggal bagaimana kita menghadapinya dengan mengambil
keputusan secara bijaksana.
I.
Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu
ikatan yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk
Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan
melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta atau terwujud merupakan
hasil dari interaksi antara manusia dengan segala yang ada dilingkungannya.
Dalam ilmu sosiologi, manusia dan kebudayaan
dinilai sebagai dwitunggal, dimaksudkan bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi
keduanya merupakan satu kesatuan. Secara sederhana hubungan manusia dan
kebudayaan ialah manusia sebagai pelaku yang melaksanakan kebudayaan, dan
kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia.
Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia
maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Kebudayaan akan terus hidup manakala
ada manusia sebagai pendukungnya. Setelah kubudayaan itu tercipta maka
kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengan kebutuhannya.
Soal-soal.
A.
Sistem nilai dan sistem
ekonomi
B.
Sistem nilai dan gagasan
utama*
C.
Sistem nilai dan
sistem mata pencaharian
D.
Sistem nilai dan
norma hukum
2. Seseorang merasa puas apabila ia dapat
mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak puas apabila ia tidak mengetahui sesuatu.
Hal ini berkaitan dengan perasaan luhur yang terdapat pada manusia yaitu :
A.
Perasaan estetis
B.
Perasaan etis
C.
Perasaan
intelektual*
D.
Perasaan diri
3. Hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem
kebudayaan, yaitu :
A.
Sistem norma, sistem
religi, dan sistem ekonomi
B.
Sistem teknologi,
sistem ideologi dan sistem religi
C.
Sistem teknologi,
sistem ekonomi, dan peraturan hukum
D.
Sistem teknologi,
sistem ideologi, dan sistem sosial*
4. Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai
tiga wujud, yaitu :
A.
Kompleks gagasan,
kompleks aktivitas, dan wujud sebagai benda*
B.
Kompleks
aktivitas, kompleks sosial, dan wujud sebagai benda
C.
Kompleks gagasan,
kompleks sosial, dan wujud sebagai benda
D.
Kompleks aktivitas,
kompleks gagasan, dan kompleks sosial
5. Percampuran antara dua atau lebih kebudayaan
tetapi unsur-unsur kebudayaan yang tercampurkan masih nampak, hal ini disebut :
A.
Generalisasi
B.
Akulturasi*
C.
Culture change
D. Modernisasi
Daftar Pustaka.
Buku Seri Diktat Kuliah, MKDU : Ilmu Budaya Dasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar