Nilai Ekivalensi
Sejumlah uang
pada waktu tertentu dikatakan ekivalen dengan sejumlah uang yang lain pada
waktu yang lain, bila nilai nominalnya berbeda, tetapi nilai efektifnya sama. Suatu
rancangan teknis atau rencana investasi mengandung sejumlah transaksi, baik penerimaan
maupun pengeluaran dalam berbagai bentuk, selama masa pakai atau masa operasi.
Semua jenis transaksinya ini harus diekivalensikan dulu ke salah satu transaksi
dasar. Umumnya diubah ke transaksi sama rata setiap tahun atau transaksi
tunggal di awal jangka waktu analisa.
Dalam proses ekivalensi nilai ini digunakan MARR (Minimum Attractive Rate of Return) sebagai suku bunga analisa. Besarnya MARR ini tergantung dari: laju inflasi, suku bunga bank, peluang dan resiko usaha.
Istilah-istilah yang digunakan pada nilai ekivalensi diantaranya adalah:
Pv = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv = Future Value (Nilai yang akan datang)
An = Anuity
I = Bunga (interest / suku bunga)
n = Tahun ke-
P0 = Pokok / jumlah uang yang dipinjam / dipinjamkan pada
periode waktu
SI = Simple interest dalam rupiah
Nilai
Sekarang (Present Value)
Nilai sejumlah
uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar di
masa mendatang. Nilai saat ini dari jumlah uang di masa datang atau serangkaian
pembayaran yang dinilai pada tingkat
bunga yang ditentukan:
PV
= FV / (1+i)n
Keterangan:
PV = Present
Value (Nilai Sekarang)
FV = Future
Value (Nilai yang akan datang)
i = Interest/suku bunga
n = Jangka
waktu dana dibungakan
Contoh
:
Dua tahun lagi
Dika akan menerima uang sebanyak Rp 50.000,00. Berapakah nilai uang tersebut
sekarang jika tingkat bunga adalah 12 % setahun?
Diketahui
:
FV = 50.000,00
i = 0,12
n = 2
Ditanya : PV ?
Penyelesaian:
PV
= FV / (1+i)n
PV
= 50.000 / (1 + 0,12)(2)
PV
= 50.000/2,24
PV
= 22.321,43
Jadi,
nilai sekarang uang milik Dika adalah Rp 22.321,43,00
Nilai
yang Akan Datang (Future Value)
Future value
yaitu nilai uang yang akan diterima dimasa yang akan datang dari sejumlah modal
yang ditanamkan sekarang dengan tingkat discount rate (bunga) tertentu.
Nilai waktu yang
akan datang dapat dirumuskan sebagai berikut :
FV = PV(1+i)n
Keterangan :
FV = Future
Value (Nilai yang akan datang)
PV = Present
Value (Nilai sekarang)
i = Interest/suku bunga
n = Jangka
waktu dana dibungakan
Contoh
:
Tuan Agus pada 1
Januari 2010 menanamkan modalnya sebesar Rp 100.000.000,00 dalam bentuk
deposito di bank selama 1 tahun, dan bank bersedia memberi bunga 10% per tahun,
maka pada 31 Desember 2010. Tuan Agus akan menerima uang miliknya yang terdiri
dari modal pokok ditambah bunganya.
Diketahui
:
PV = 100.000.000
i = 10%
= 10/100 = 0,1
n
= 1
Ditanya : FV ?
Penyelesaian:
FV
= PV(1 + i)n
FV
= 100.000.000 ( 1 + 0,10 )1
FV
= 100.000.000 ( 1 + 0,1 )
FV
= 100.000.000 (1,1)
FV
= 110.000.000
Jadi,
nilai yang akan datang uang milik Tuan Agus adalah Rp 110.000.000,00
Anuitas
Anuitas adalah
suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala
pada jangka waktu tertentu. Selain itu, anuitas juga diartikan sebagai kontrak
di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai
imbalan premi yang telah Anda bayar. Contohnya adalah bunga yang diterima dari
obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen. Ada dua jenis anuitas,
yaitu:
1) Anuitas
biasa (ordinary) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir periode.
2) Anuitas
jatuh tempo (due) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya dilakukan di awal periode.
Contoh :
(Nilai sekarang
dari anuitas biasa) - Perusahaan memiliki penerimaan sebesar 100.000 yang akan
diterima setiap akhir tahun selama tiga tahun, perusahaan ingin mengetahui
nilai sekarang dari tiga penerimaan tersebut yang didiskontokan pada 11%.
Diketahui :
A = 100.000
n = 3
i = 11% = 0,11
Ditanya : PVan ?
Penyelesaian:
PVan = A [ 1 –
{1 / (1+i)n / i } ]
PVan = 100.000
(1 – {1 / (1+0,11)^3 / 0,11) } ]
= 100.000 (2,443714715)
= Rp 244.371,4715,00
Nilai
Masa Datang dan Nilai Sekarang
Faktor bunga
nilai sekarang PVIF (r,n), yaitu persamaan untuk diskonto dalam mencari nilai
sekarang merupakan kebalikan dari faktor bunga nilai masa depan FVIF (r,n)
untuk kombinasi r dan n yang sama.
FV
= Ko (1 + r) ^n
Keterangan
:
FV = Future
value ( Nilai mendatang)
Ko = arus kas awal
R = rate / tingkat bunga
^n = tahun
ke-n (pangkat n)
Contoh
:
Jika Disti
menabung Rp 5.000.000,00 dengan bunga 15% maka setelah 1 tahun Disti akan
mendapat?
Diketahui :
Ko = 5.000.000
r =
15% = 15/100 = 0,15
n = 1
Ditanya : FV ?
Penyelesaian :
FV
= Ko (1 + r)^n
FV
= 5.000.000 (1+0.15)^1
FV
= 5.000.000 (1,15)
FV
= 5.750.000
Jadi,
nilai mendatang uang milik Disti adalah Rp 5.750.000,00
Bunga
(Interest)
Bunga adalah
uang yang dibayarkan atau dihasilkan dari penggunaan uang. Bunga (Interest
terbagi menjadi dua yaitu :
1). Bunga
Sederhana (Simple Interest)
Adalah bunga
yang dibayarkan/dihasilkan hanya dari jumlah uang mula-mula atau pokok pinjaman
yang dipinjamkan atau dipinjam.
SI = P0(i)(n)
2). Bunga Berbunga
(Compound Interest)
Adalah bunga yg
dibayarkan/dihasilkan dari bunga yg dihasilkan sebelumnya, sama seperti pokok
yang dipinjam/dipinjamkan.
a. Nilai
Majemuk (coumpaund value / ending amount) dari sejumlah uang merupakan
penjumlahan dari uang pada permulaan periode. (Modal Pokok + Bunga pada periode
tersebut). Atau menghitung jumlah akhir pada akhir periode dari sejumlah uang
yang dimiliki sekarang.
FV0 = Pv(1+i)n
atau FVn = Pv(FVIFi,n)
b. Nilai
Sekarang (Present Value)
Menghitung nilai pada waktu sekarang
jumlah uang yang baru akan dimiliki beberapa waktu kemudian
PV = FV / (1+i)n
c. Nilai
Majemuk dari Annuity
Anuity adalah deretan pembayaran dengan
jumlah uang yang sama selama sejumlah tahun tertentu.
d. Nilai
Sekarang dari Annuity
Bunga
Sederhana (Simple Interest)
Adalah bunga
yang dibayarkan/dihasilkan hanya dari jumlah uang mula-mula atau pokok pinjaman
yang dipinjamkan atau dipinjam.
SI = P0(i)(n)
Contoh:
Pak Deni
menabung di Bank Mandiri sebesar Rp 10.000.000 selama 3 bulan dengan bunga 12%
p.a. Hitunglah bunga tabungan yang
diperoleh Pak Deni?
Diketahui :
P0 = Rp 10.000.000
i =
12%
n = 3/12 = 0.25
Ditanya : bunga tabungan ?
Penyelesaian :
Sl = P0 . i . n
= Rp 10.000.000 x 12% x 0,25
= Rp 300.000
Ekivalensi Nilai Sekarang
Rencana pemasangan pipa untuk menyalurkan air bersih. Biaya pemasangan Rp 8.000.000.000,00 dan harus diperbaharui setiap 70 tahun. i = 7 %. Berapa biaya kapitalisasi ?
Penyelesaian:
Biaya pemasangan II Rp 8.000.000.000,00 (pada
tahun ke 70) mempunyai nilai ekivalensi tahunan pada 70 tahun yang
pertama sebesar :
A =
8.000.000.000 (A/F ; 7 % ; 70)
= 8.000.000.000 (0,0006)
= Rp 4.800.000,00
Nilai ekivalensi pada 70 tahun yang ke
II, dan seterusnya adalah = Rp 4.800.000,00
Biaya kapitalisasi :
P = 8.000.000.000 + A/i
= 8.000.000.000 + 4.800.000/0.07
= Rp 8.069.000.000,00
Ekivalensi Nilai Tahunan
Sebuah mesin dengan data sebagai berikut :
Harga awal : Rp 10.000.000,-
Ongkos tahunan : Rp 1.000.000,-
Masa pakai : 5 tahun
Harga akhir : Rp 5.000.000,-
i :
20 % setahun
Maka EUAC :
Ekivalensi Secara Langsung (Sekaligus)
A1 = P (A/P; 20 %; 5) + A – L
(A/F; 20 %; 5)
= 10.000.000
(0,3348) + 1.000.000 – 5.000.000 (0,13438)
= 3.443.800 +
1.000.000 – 671.900
= Rp 3.671.900,00
Bila siklus masa pakainya lebih dari
sekali, misalnya 2 kali, maka ENT dari kedua siklus tersebut
A* siklus ke I bersambung, dengan A* siklus ke II, A*
tidak berubah.
Daftar Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar