Senin, 13 April 2015

Ilmu Budaya Dasar BAB 5

Manusia dan Keindahan

A.    Keindahan
Kata keindahan berasal dari kata dasar “indah”, yang artinya bagus, cantik, permai, elok, molek dan sebagainya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keindahan diartikan sebagai keadaan atau sesuatu yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Suatu hal atau benda yang bersifat dan memiliki nilai keindahan ialah segala hasil seni, perpaduan warna, suara, pemandangan alam, bangunan, tatanan, dan sebagainya. Jadi, keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya.

Keindahan identik dengan kebenaran. Artinya apabila sesuatu enak dilihat dan dipandang maka sulit untuk mengatakan bahwa sesuatu yang dilihat itu tidak indah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, gaya selera, kedaerahan bersifat menyeluruh. Setiap manusia dilahirkan dan dibekali dengan banyak sekali keindahan. Keindahannya baik dari dalam, dari luar, maupun yang ada disekitarnya. Hal ini patut disyukuri oleh setiap manusia.

Keindahan merupakan susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast). Manusia dan keindahan memiliki hubungan yang erat. Keindahan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia perlu keindahan. Dengan adanya hubungan manusia dan keindahan memang maka kita perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang dapat dituangkan atau diaplikasikan dalam berbagai bentuk suatu karya, yaitu dapat berupa kesenian, lukisan, tarian dan sebagainya. Hal tersebut nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan diperkenalkan dari generasi ke generasi. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

B.     Renungan
Renungan berasal dari kata dasar “renung” yang artinya memikirkan sesuatu secara diam-diam, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan merupakan wujud dari merenung. Renungan dapat berupa memikirkan tentang sesuatu yang dirasanya ada yang kurang, sesuatu yang tidak sempurna, atau masalah dalam kehidupan. Renungan dapat menentramkan jiwa, menenangkan hati dan membuat aliran suatu pikiran menjadi lancar.  Renungan juga dapat berupa memikirkan sesuatu untuk menciptakan suatu karya seni.

Renungan bisa juga dikatakan memikirkan sesuatu hal yang telah terjadi, yang baru terjadi, maupun belum dialami oleh manusia. Suatu contoh renungan yaitu, suatu ketika manusia ingin membuat suatu karya seni rupa. Kemudian manusia itu belum mempunyai ide tentang karya seni rupa apa yang ingin dibuat. Salah satunya dengan cara merenung, lalu pergi ke suatu tempat yang tenang. Dia mengharapkan suatu petunjuk atau ide untuk karya seni rupa yang ingin ia buat. Dalam merenung menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologik.


C.    Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi yang mengandung arti cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kemudian keserasian merupakan keselarasan, kesepadanan, keharmonisan antara yang satu dengan yang lainnya. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.

Dalam pengertian perpaduan misalnya, warna cat rumah dipadukan suasana alam yang hijau disekitarnya. Apabila warna cat rumah itu cocok dengan alam sekitarnya maka akan enak dipandang. Karena itu dalam keindahan ini, sebagian para ilmuan menjelaskan, bahwa keindahan pada dasamya adalah sejumlah kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kulitas yang paling disebut oleh sebagian ahli piker adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).

Filsuf Ingris Herbert Read merumuskan definisi, bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat di antara pencerapan-pencerapan inderawi kita (beauti is unity of formal relations among our sence-perception). Pendapat lain menganggap pengalaman estetik suatu keselarasan dinamik dari perenungan yang menyenangkan.

Teori tentang Keserasian.
1. Teori Objektif dan Teori Subjektif
         Teori Objektif menyatakan bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah sifat (kualitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan. Pendukung teori objektif adalah Plato, Hegel, dan Bernard Bocanquat. Sedangkan teori subjektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri. Pendukung teori subjektif adalah Henry Home, Earlof Shaffesbury, dan Edmund Burke.
 2. Teori Perimbangan
      Dalam arti yang terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan suatu perhitungan, keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan, dan pengungkapan perasaan.


Soal-soal.
1. Keindahan dan kebenaran adalah, kecuali ...
    A.  kebenaran jauh berbeda dengan keindahan *
    B.  tanpa kebenaran tak ada keindahan
    C.  mempunyai nilai yang sama / identik
    D.  keduanya mempunyai nilai yang sama

2. Menurut cakupannya orang membedakan antara keindahan sebagai ...
    A.  arti estetik
    B.  suatu kualita abstrak *
    C.  hal yang mengagumkan
    D.  bernilai intrinsik

3. Nilai estetik itu sebenarnya terdapat pada ...
    A,  jiwa benda itu
    B.  benda itu sendiri
    C.  kegunaan benda itu
    D.  a,b,dan c benar *

4. Tiap orang pernah merenung. Kadar merenung itu tergantung pada ...
    A.  subjeknya
    B.  objek renungan
    C.  hasil renungan *
    D.  masalah yang dihadapi

5. Berikut adalah teori tentang keserasian, kecuali ...
    A.  Teori Estetika *
    B.  Teori Objektif
    C.  Teori Subjektif
    D.  Teori Perimbangan


Daftar Pustaka: 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar