Senin, 16 Maret 2015

Ilmu Budaya Dasar BAB 4


Manusia dan Cinta Kasih

A.     Pengertian Cinta Kasih

Cinta adalah perasaan rasa sangat suka atau rasa sayang sehingga hatinya sangat tertarik terhadap sesuatu. Sedangkan kasih adalah perasaan sayang atau menaruh perasaan belas kasihan terhadap sesuatu. Cinta dan kasih hampir memiliki persamaan. Cinta lebih mengandung terhadap pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih kepada wujud keluarannya. Dengan demikian cinta Kasih dapat diartikan suatu perasaan suka atau sayang terhadap sesuatu dengan didasari adanya rasa belas kasihan. 

Cinta berperan sangat penting dalam proses hidup kehidupan. Sebab cinta merupakan landasan hubungan antar sesama manusia dan juga makhluk hidup lainnya. Diantaranya adalah pemeliharaan hubungan kekeluargaan, pertemanan, persahabatan, hubungan pengikat tali persaudaraan serta hubungan yang erat di dimasyarakat. Selain itu juga cinta merupakan pengikat hubungan manusia dengan Tuhannya, sehingga membuat manusia cinta beribadah dengan ikhlas serta memegang teguh terhadap aturan-aturan-Nya.

Ada beberapa pandangan pengertian tentang cinta. Salah satu diantaranya ialah dari Erich Fromm, dalam karyanya seni mencinta menyebutkan, cinta itu hal yang berhubungan dengan memberi, bukan menerima. Yaitu memberi hal-hal yang bersifat manusiawi. Menurutnya cinta terdiri dari beberapa unsur tertentu, diantaranya pengasuhan, tanggungjawab, perhatian dan pengenalan. Dengan keempat unsur tersebut suatu cinta dapat diciptakan dan dibina dengan lebih baik.

B.      Cinta Menurut Ajaran Agama

Cinta menurut agama adalah cinta terhadap sang pencipta. Dengan kita cinta terhadap Tuhan, dengan kesadarannya sendiri kita akan mencintai apa yang telah diciptakan-Nya. Perasaan cinta merupakan sesuatu yang harus kita syukuri, salah satu karunia yang telah diberikan kepada manusia di dunia. Didalam agama manusia diajarkan tentang cinta. Tentang bagaimana tata cara manusia berhubungan serta mengaplikasikan perasaan cinta dengan makhluk hidup lainnya. Dalam kehidupan manusia, cinta terwujud dalam berbagai bentuk utama, diantaranya adalah :

Cinta Diri Sendiri
Cinta diri sendiri dalam kehidupan merupakan hal yang sangat penting. Dengan cinta diri kita dorongan untuk menjaga diri. Secara alamiah manusia mencintai dirinya sendiri. Manusia sangat senang bila Tuhan memberikannya suatu anugerah atau kelebihan, mengembangkan potensi dirinya dan menyatakannya dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi, ada yang beranggapan cinta diri sendiri diidentikan dengan rasa egois, jika demikian cinta diri sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri bertujuan untuk mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jasmani dan rohaninya terpenuhi dengan seimbang  ini bernilai positif. Dengan demikian cinta terhadap diri sendiri tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik.

Cinta Kepada Sesama Manusia
Cinta kepada sesama manusia merupakan sesuatu yang harus diwujudkan didalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan agar manusia hidup dengan penuh keharmonisan dan keserasian dengan manusia lainnya. Manusia tidak boleh membatasi cintanya hanya untuk diri sendiri. Tetapi manusia hendaknya menyeimbangkan cintanya kepada orang lain, saling bekerja sama. Karena manusia juga membutuhkan pertolongan orang lain. Dari sisi lain Al-Qur’an juga menyerukan kepada orang-orang yang beriman untuk saling cinta mencintai sesama manusia seperti mereka mencintai dirinya sendiri.

Cinta Kepada OrangTua
Cinta kepada oang tua adalah wajib hukumnya bagi seorang anak. Karena berkat orang tua  kita terlahir didunia ini. Kasih sayangnya yang tulus merupakan suatu hal tak mungkin untuk dibalas. Menjaga, mengurus, serta merawat kita hingga besar merupakan suatu hal yang hendaknya patut kita hargai dan hormati hingga saat ini.

Cinta Kepada Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan suci ialah kecintaan dan kerinduannya kepada Allah. Tidak hanya dalam ibadah dan hanya doa saja, tetapi tingkah laku dan perbuatan ditunjukkan untuk mengharapkan Ridha-Nya. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah merupakan suatu pendorong untuk mencintai makhluk ciptaan-Nya. Dalam salah satu firmannya yang artinya:
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (QS. Ali-Imran 3:31)

Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada Rasul merupakan bagian dari ciri manusia yang beriman. Cinta kepada Rasul  menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Rasul adalah suri tauladan yang baik bagi setiap manusia. Setiap sikap, perbuatan dan akhlak Rasul harus kita contoh sebagai pedoman dalam hidup.

C.      Kasih Sayang

Berbicara tentang kasih sayang setiap orang memiliki pandangan arti yang berbeda-beda. Kasih sayang adalah suatu perasaan yang merupakan pertumbuhan dari perasaan cinta. Tetapi perasaan kasih sayang melebihi rasa cinta. Misalnya dalam suatu satu hubungan di rumah tangga. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci sebuah kebahagiaan. Apabila sebelumnya pada masa pacaran hanya sebatas bercinta-cintaan, tetapi setelah berumah tangga sudah bersifat saling mencurahkan kasih sayang. Keduanya dituntut untuk saling bertanggung jawab, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka sehingga keduanya menjadi kesatuan yang utuh dan harmonis dalam kehidupan rumah tangga.

D.     Kemesraan

Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang sangat dekat, akrab dan harmonis,. Kemesraan merupakan hubungan yang terjalin begitu akrab dan dekat baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan tidak hanya sebatas pacaran atau hubungan pernikahan saja. Dalam hubungan pertemanan dan persahabatan juga butuh kemesraan untuk menambah keharmonisan. Kemesraan adalah perwujudan dari rasa kasih sayang yang begitu mendalam.  Kemesraan bersumber dari cinta kasih yang direalisasikan melalui perbuatan. Dalam berbagai kesempatan, kemesraan merupakan sesuatu hal yang tak ingin cepat berlalu.

E.      Pemujaan

Merupakan salah satu bentuk cinta manusia kepada Tuhan yang diwujudkan dalam komunikasi ritual atau kebiasaan. Karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna tentang kehidupan yang sebenarnya. Dengan demikian sangat jelas bahwa pemujaan kepada Tuhan merupakan bagian dari hidup manusia. Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai macam cara seperti memuja pada nenek moyang, leluhur, agama dan kepercayan yang ada.

Pemujaan pada dasarnya merupakan cara manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Dari situ manusia memohon untuk mendapat rahmat, berkah, pertolongan, permohonan ampun atas dosa-dosanya serta ditunjukkan jalan yang benar. Cara Pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Misalnya, sholat berjamaah di masjid, dirumah, sembahyang di pura, diwihara, digereja, dan sebagainya.

F.       Belas Kasihan

Belas kasihan adalah rasa peduli manusia yang muncul akibat penderitaan orang lain. Rasa belas kasihan merupakan bentuk empati dan simpati kepada orang lain yang membutuhkannya, keinginan yang timbul untuk meringankan penderitaan orang lain.  Perbuatan atau sifat belas kasihan adalah orang yang berakhlak. Hal tersebut juga terdapat di dalam Al-Qur’an, yaitu menyerukan hendaknya manusia menaruh rasa belas kasihan kepada orang lain, karena belas kasihan merupakan perbuatan yang berbudi dan perbuatan yang dicintai Allah.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali yang hendak kita kasihani dan cara mengaplikasikan rasa belas kasihan tersebut. Diantaranya adalah yatim piatu, orang cacat, orang jompo atau lanjut usia yang tidak mempunyai ahli waris, orang yang sakit hingga dirawat, orang yang menderita dilingkungan sekitar dan sebagainya. Ada berbagai macam cara orang memberikan rasa belas kasihan tergantung pada situasi dan kondisi. Ada yang berupa uang, biaya hidup, memberikan suatu barang, memberikan bahan sandang, pangan, papan, serta ada juga yang memberikan motivasi hidup.

G.     Cinta Kasih Erotis

       Cinta kasih erotis adalah bentuk perasaan serta penyatuan yang sempurna dengan seseorang lainnya. Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai suatu pendirian, mempunyai suatu ketulusan yaitu menunjukkan bahwa seorang yang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwa yang yang sedalam-dalamnya. Cinta kasih erotis bersifat ekslusif artinya hanya ia dan seseorang yang mempunyai perasaan, tanpa orang lain mengetahuinya. Hal tersebut merupakan suatu kewajaran. Karena pada hakekatnya, manusia merupakan bagian dari satu kesatuan. Cinta kasih yang dijalankan oleh manusia pada dasarnya adalah suatu perbuatan kemauan, suatu keputusan untuk mengikat kehidupan dengan kehidupan seseorang lainnya.
 
      
       Soal-soal.
            1.      Kasih sayang memerlukan :
A.      Pengorbanan, kejujuran, saling percaya, perhatian*
B.      Pengorbanan, kejujuran, disiplin
C.      Pengorbanan, saling percaya, perhitungan
D.     Pengorbanan, kesabaran, kejujuran

            2.      Secara teori unsur-unsur kasih sayang adalah, kecuali :
A.      Kejujuran                                                      C.   Tanggung jawab
B.      Rasa bersatu*                                                D.   Saling percaya

            3.      Orang mempunyai rasa belas kasihan terhadap sesama atas dasar :
A.      Penderitaan yang dialami*
B.      Mengenal baik
C.      Kedudukan dalam masyarakat
D.     Teman dekat

            4.      Candi Prambanan merupakan tempat pemujaan agama :
A.      Buddha                                                          C.   Islam
B.      Hindu*                                                           D.   Protestan

            5.      Cinta menurut ajaran agama adalah, kecuali, :
A.      Cinta kepada benda mati*
B.      Cinta kepada sesama manusia
C.      Cinta kepada Allah
D.     Cinta kepada Rasul


Daftar Pustaka :

Buku Seri Diktat Kuliah, MKDU : Ilmu Budaya Dasar.


Sabtu, 14 Maret 2015

Ilmu Budaya Dasar BAB 3


Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan

Ilmu Budaya Dasar semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities disini berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai manusia sebagai homo humanus.

A.     Pendekatan Kesusastraan

Pada umumnya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, dan sebaginya. Pada pokoknya semua mempelajari tentang masalah manusia dan budaya.
Dalam berbudaya manusia membutuhkan bahasa berekspresi dan berkomunikasi untuk berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Tentunya dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Dengan kenyataan inilah di butuhkan sastra untuk berkomunikasi.

Kesusastraan  adalah penjelasan atau penjabaran suatu konflik yang digunakan untuk mencapai suatu hasil yang mempunyai keindahan atau nilai estetis sehingga tercipta keserasian atau keharmonisan. Jadi maksudnya kesusastraan membuat penjelasan atas konflik mengenai konsep-konsep kehidupan dan budaya manusia dengan membawa nilai estetis yang baik sehingga menimbulkan keserasian bersama. Dengan sastra manusia dapat berkomunikasi dengan baik.

Sastra bentuknya bermacam-macam, meliputi segala bentuk dan macam tulisan hasil karya yang ditulis oleh manusia seperti, catatan atau buku ilmu pengetahuan, surat-surat, puisi, pantun, kitab-kitab suci, undang-undang dan sebagainya. Dari hasil karya manusia tersebut dikhususkan agar digunakan dalam hal hubungan manusia dan kebudayaan. Jadi sastra merupakan hasil budaya yang dimaksudkan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasan dan konsep-konsep melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.

B.      Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa

Prosa adalah suatu jenis tulisan yang memiliki variasi ritme (rhythm) yang besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan makna yang sesungguhnya atau makna kata yang berdasarkan kamus. Prosa banyak bentuknya, ada yang menyebutnya narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah-istilah tadi diterjemahkan sebagai cerita rekaan. Didefinisikan sebagai bentuk cerita yang mempunyai pemeran, lakuan, peritiwa, dan alur yang dihasilkan oleh suatu khayalan. Prosa berbeda dengan puisi. Kata prosa itu sendiri berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Sehingga tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Prosa dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama adalah prosa yang belum terpengaruhi budaya barat, dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apapun.
       Jenis-jenis prosa lama :
      1.      Dongeng
Dongeng merupakan suatu cerita dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun. Biasanya mengisahkan perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Contoh : Si Kancil dan Buaya.
      2.      Hikayat
Hikayat berceritakan kehidupan yang berkembang di istana, misalnya kehidupan para dewi, pangeran, dan kerajaan. Contoh : Hikayat Abu Nawas.
      3.      Sejarah
Sejarah merupakan suatu cerita yang berisikan cerita dari peristiwa sejarah di masa lampau maupun sekarang. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah biasanya adalah fakta. Contoh : Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
      4.      Bidal
Bidal merupakan bentuk cara berbicara dengan menggunakan bahasa kiasan. Contoh : Ringan tangan, besar kepala, tangan panjang. 
      5.      Cerita pelipur lara
Sejenis sastra rakyat yang pada mulanya berbentuk sastra lisan. Merupakan cerita yang menyenangkan dan menghibur. Contoh : Cerita Asal Usul Dunia Tumbuhan.

Jenis-jenis prosa baru :
      1.      Novel
Sebuah cerita yang mengisahkan sebagian dari kisah-kisah hidup seseorang. Biasanya didalamnya mengandung konflik. Contoh : Laskar Pelangi, Negeri 5 Menara
      2.      Roman
Cerita yang memengisahkan sebagian besar kiash hidup seseorang, yaitu kehidupan pelaku utamanya. Contoh : Siti Nurbaya, Salah Asuhan, Dibawah Lindungan Ka’bah
      3.      Cerita pendek
Menceritakan kisah yang menarik dan terpenting dari kehidupan seorang pelaku. Contoh : Cerpen Persahabatan Sejati.
       4.      Biografi
Biografi merupakan riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Contoh : Biografi Ir.Soekarno, Prof.Dr.B.J.Habibie.
       5.      Kisah
Merupakan cerita tentang kejadian yang terjadi dalam kehidupan seseorang.

C.      Nilai-Nilai dalam Prosa Fiksi

Sebagai seni yang menggambarkan suatu cerita, karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung harus membawakan pesan atau moral. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pengarang atau  pembawa lewat sastra. Dengan demikian pembaca melalui sastra mendapat nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Nilai-nilai tersebut diantaranya :
      1.      Prosa fiksi memberikan kesenangan
   Keistimewaan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman peristiwa atau kejadian yang juga pernah dialaminya. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau,yang belum dikunjungi atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau tingkah lakunya unik atau mungkin proses perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
      2.      Prosa fiksi memberikan informasi
    Prosa fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi, memberikan informasi yang mungkin belum diketahui oleh pembacanya sebelumnya. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
      3.      Prosa memberikan warisan kultural
   Novel Laskar Pelangi yang menggambarkan kehidupan di suatu daerah terpencil. Yang mengagumkan dan memberikan kebanggaan adalah semangat anak-anak didaerah tersebut untuk memperoleh pendidikan yang semestinya dengan fasilitas pendidikan seadanya. Untuk generasi muda yang sekarang, dengan berbagai macam teknologi, seharusnya lebih semangat untuk memperoleh pendidikan.
      4.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan
     Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang dialami orang lain. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak memberikan motivasi kepada  pembaca untuk menghadapi hidup yang lebih baik lagi.

D.     Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Puisi

Puisi termasuk karya seni sastra. Puisi merupakan suatu ekspresi pengalaman penyair atau pembuat mengenai kehidupan manuisa, alam dan ciptaan Tuhan yang diekspresikan melalui bahasa yang artistic serta kata-katanya yang padu. Puisi berisi gambaran kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan tentang suasana-suasana dan peristiwa-peristiwa kehidupan manusia serta ada kaitannya kehidupan dengan alam dan Tuhan.

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi Dalam Ilmu Budaya Dasar, yaitu salah satunya adalah hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia. Penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut pengalaman perwakilan. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan kembali pengalaman hidupnya. Dengan pengalaman perwakilan itulah puisi atau sastra dapat memberikan kepada para mahasiswa untuk memiliki kesadaran yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri serta tentang masyarakat. 

Selain itu, dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk melihat hati dan pikiran manusia. Melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia. Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial. Yang dimana manusia terlibat dalam issue dan masalah sosial. Sehingga manusia dapat memahami tentang kehidupan disekitarnya.


Soal-soal.

1.      Sastra lebih mudah bekomunikasi, karena :
            A.      Pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi* 
            B.      Pada hakekatnya karya sastra enak dibaca 
            C.      Pada hakekatnya karya sastra adalah bahasa simbolik
            D.     Pada hakekatnya karya sastra mudah dimengerti

2.      Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra adalah sebagai berikut, kecuali :
            A.      Sastra memberikan informasi
            B.      Sastra memberikan keinsafan individual*
            C.      Sastra memberikan warisan kultural
            D.     Sastra memberikan keseimbangan wawasan

3.      Peran sastra dalam Ilmu Budaya Dasar adalah : 
           A.      Sastra digunakan sebagai bahan perkuliahan agar mahasiswa menjadi sastrawan
           B.      Sastra diajarkan sebagai mata kuliah sehingga mahaiswa mengerti akan teori sastra
           C.    Sastra digunakan sebagai alat sekaligus sumber belajar untuk membahas masalah-masalah                       kemanusiaan agar mahasiswa lebih humanus*
           D.      Sastra diajarkan sebagai mata kuliah tambahan sehingga diharapkan mahasiswa menjadi                         sastrawan

4.   Kepuitisan, keartistikan dan keestetikan bahasa puisi di sebabkan oleh kreatifitas mengarang dalam membangun puisinya dengan menggunakan seperti dibawah ini, kecuali : 
            A.      Kata-kata yang konotatif
            B.      Kata-kata yang ambiquitas
            C.      Figure bahasa
            D.     Pribahasa*

5.      Dibawah ini yang termasuk jenis prosa lama adalah :
            A.      Hikayat*                                              C.  Novel
            B.      Cerita pendek                                       D.  Biografi


Daftar Pustaka :

Buku Seri Diktat Kuliah, MKDU : Ilmu Budaya Dasar

Ilmu Budaya Dasar BAB 2


Manusia dan Kebudayaan.

Manusia dan kebudayaan merupakan suatu hal yang terkait satu sama lain. Manusia dan kebudayaan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan serta melekat dalam kehidupan ini.  Kebudayaan diciptakan dan dilestarikan oleh manusia itu sendiri, yang mana itu merupakan hasil interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Dimana manusia itu hidup dan menetap otomatis manusia tersebut akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang ada di daerah yang ditinggalinya.

A.     Pengertian Manusia

Manusia merupakan sebaik-baiknya ciptaan-Nya, makhluk yang diciptakan oleh Tuhan yang paling sempurna dibanding makhluk hidup lainnya. Makhluk yang dikaruniai akal sehat, pikiran, jiwa serta hawa nafsu yang melekat pada tubuhnya. Dengan demikian manusia adalah kombinasi antara unsur-unsur ruh , jiwa, pikiran, perasaan yang di kemas sedemikian rupa dalam bentuk jasmaniah.

Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang cukup central dalam proses hidup kehidupan. Dapat dipandang dari berbagai segi. Misalnya, manusia merupakan makhluk biologis, dimana manusia merupakan makhluk mamalia. Hal ini dipandang dari sautu ilmu yaitu Biologi. Selain itu, dalam ilmu-ilmu dan aspek sosial manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri, artinya manusia tidak dapat hidup sendiri, tanpa adanya bantuan dari orang lain atau orang disekitarnya. Hal ini dipandang dari ilmu Sosiologi. Kemudian manusia juga dikenal makhluk yang berbudaya atau sering disebut juga homo-humanus, hal ini di tinjau dari ilmu Filsafat, dan lain sebagainya.

B.      Pengertian Hakikat Manusia

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari jiwa dan raga sebagai satu kesatuan yang utuh. Tentunya jiwa dan raga dilengkapi dengan akal pikiran dan hawa nafsu. Tuhan memberikan akal dan pikiran dapat digunakan manusia untuk berbuat kebaikan terhadap diri sendiri dan juga orang lain, hal tersebut dilakukan agar manusia tidak sia-sia dalam menjalani hidup didunia. Selain itu, Tuhan juga memberikan hawa nafsu kepada manusia. Hawa nafsu diberikan kepada manusia merupakan suatu bentuk ujian dari Tuhan. Dengan hawa nafsu tersebut manusia dituntut agar mengendalikan hawa nafsu tersebut.

Pada hakekatnya manusia dikatakan sebagai makhluk sosial. Dikarenakan dalam kehidupan sehari-harinya manusia perlu berinteraksi dengan makhluk lainnya, perlu hidup berdampingan satu sama lain,  saling berbagi serta saling membutuhkan satu sama lain.

C.      Kepribadian Bangsa Timur

Banyak orang yang masih mempersoalkan perbedaan antara kebudayaan barat dan kebudayaan timur. Konsep itu berasal dari orang Eropa Barat dalam suatu zaman ketika mereka menjelajahi dunia dengan tujuan menjajah negara-negara berkembang. Mereka menguasai wilayah di Afrika, Asia, Oceania, terutama di Indonesia, yaitu dengan memantapkan dan menguasai pemerintah-pemeritah jajahan mereka dimana-mana. Semua kebudayaan diluar dari kebudyaan mereka di Eropa Barat mereka menyebutnya kebudayaan Timur.
Terlepas dari itu, kepribadian bangsa timur sejak dulu dikenal dengan kepribadian yang menjunjung tinggi norma-norma, moral, adat istiadat, etika, serta nilai kebudayaan yang sangat dihargai. Selain itu bangsa timur juga dikenal bangsa yang memiliki kepribadian yang sopan, ramah, peduli, bersahabat ,suka bergotong royong, dan memiliki rasa empati yang tinggi. Salah satu bagian dari bangsa timur adalah Indonesia. Kita sebagai bangsa Indonesia harus melestarikan dan menjaga baik-baik tentang pandangan bangsa lain terhadap bangsa Timur.

D.     Pengertian Kebudayaan

kebudayaan merupakan suatu tindakan atau gagasan dimana manusia turut ikut berperan serta dalam mengolah, mengembangkan, dan melestarikannya, sehingga menjadi suatu kebiasaan dalam kehidupan sehari-harinya. Secara singkat kebudayaan merupakan system nilai dan gagasan utama. Segala sesuatu yang diciptakan dan dikembangkan oleh pikiran manusia itu sendiri dengan tujuan untuk mengolah tempat tinggalnya serta mempertahankan hidupnya di dalam lingkungan sekitarnya. Kebudayaan dengan demikian mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik secara material miasalnya seperti teknologi, alat-alat, dan lainnya maupun seraca non-material seperti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu.

Pengertian kebudayaan banyak sekali yang mendefinisikannya melaui pemikiran para ilmuan. Salah satunya ialah Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardiyang merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar hasil karyanya dapat diabadikan untuk masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia, mewujudkan aturan-aturan dan nilai-nilai sosial yang diperlukan untuk mengatur masalah-masalah kemasayarakatan. Cipta merupakan kemampuan mental, pemikiran-pemikiran yang timbul sehingga mengasilkan sesuatu yang bermanfaat.

E.      Unsur-unsur Kebudayaan

Kebudayaan adalah salah satu cara hidup yang berkembang dari masa ke masa. Kebudayaan biasanya dimiliki oleh sebuah kelompok manusia dimana kebudayaan tersebut di wariskan dari generasi ke generasi. Untuk mewariskannya, para generasi baru harus mengetaui lebih dalam tentang kebudayaan tersebut. Untuk mendalami lebih dalam kebudayaan, tentunya perlu mengenal masalah-masalah yang menyangkut kebudayaan  tersebut. Yaitu dengan mengetahui unsur-unsur kebudayaan. Dengan adanya unsur-unsur kebudayaan agar mengetahui apa itu kebudayaan yang sesungguhnya.

C.Kluckhohn di dalam buku karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture, menjelaskan bahwa system kebudayaan terdiri dari tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
      1.      Sistem Religi 
Merupakan produk manusia sebagai homo religieus. Manusia yang memiliki kecerdasan      pikiran  dan perasaan  luhur, tanggap  bahwa di atas kekuatan  dirinya  terdapat kekuatan  lain yang maha besar. Karena itu manusia  takut, sehingga  menyembahnya   dan lahirlah  kepercayaan   yang  sekarang  menjadi  agama.
      2.      Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan  dimana manusia bekerja  sama  untuk  meningkatkan  kesejahteraan  hidupnya.
      3.      Sistem Pengetahuan
Merupakan   produk  manusia  sebagai  homo  sapiens.  Pengetahuan   dapat  diperoleh dari pemikiran  sendiri, disamping  itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan  manusia mengingat-ingat apa yang telah diketahui  kemudian  menyampaikannya   kepada  orang lain melalui bahasa, menyebabkan  pengetahuan  menyebar  luas. Lebih-lebih  bila pengetahuan  itu dibukukan,  maka penyebarannya  dapat dilakukan  dari satu generasi  ke generasi  berikutnya.
      4.      Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem-sistem Ekonomi
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia  secara  umum  terus  meningkat, yaitu dengan kegiatan-kegiatan ekonomi. Misalnya, bekerja atau membuka lapangan pekerjaan sehingga tercipta hidup yang berkualitas.
      5.      Sistem Teknologi dan Peralatan
Merupakan  produk dari manusia  sebagai homo faber. Bersumber  dari pemikirannya yang  cerdas   dan  dibantu   dengan  tangannya   yang  dapat  memegang   sesuatu   dengan erat, manusia  dapat membuat  dan mempergunakan  alat. Dengan alat-alat ciptaannya  itulah manusia  dapat  lebih mampu  mencukupi    kebutuhannya  daripada  binatang
      6.      Bahasa
Merupakan   produk  dari  manusia  sebagai  homo  longuens.  Bahasa  manusia  pada mulanya  diwujudkan  dalam  bentuk tanda  (kode) yang kemudian  disempumakan   dalam bentuk  bahasa  lisan,  dan  akhimya  menjadi  bentuk  bahasa  tulisan.
      7.      Kesenian
Merupakan   hasil  dari  manusia  sebagai  homo  aestetieus.   Setelah  manusia   dapat mencukupi  kebutuhan  fisiknya, maka dibutuhkan  kebutuhan  psikisnya  untuk dipuaskan. Manusia  bukan  lagi semata-mata  memenuhi  kebutuhan  isi perut saja, mereka juga  perlu pandangan  mata  yang indah, suara yang merdu,  yang semuanya  dapat  dipenuhi  melalui kesenian.


F.       Wujud Kebudayaan

Setelah manusia memenuhi unsur-unsur kebudayaan, selanjutnya manusia perlu mengetahui wujud kebudayaan tersebut seperti apa. Terdapat beberapa unsur yang merupakan wujud dari kebudayaan yang saling terikat satu sama lainnya. Perwujudan kebudayaan adalah sesuatu gagasan yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata atau real.

Di lihat dari beberapa pemikiran yang dikemukakan oleh para ilmuan, wujud kebudayaan terbagi menjadi  3 wujud, diantaranya yaitu :
      1.      Wujud Kebudayaan sebagai Gagasan, Ide, Konsep, dan Pemikiran Manusia
Wujud ini disebut sistem budaya, yaitu kebudayaan yang bersifat abstrak atau tidak tampak atau tidak dapat dilihat. Wujud kebudayaan ini terdapat di alam pikiran manusia   yang mengikuti dan menganut kebudayaan tersebut. Sebagai contoh, menanam dalam pikiran tentang aturan bertutur kata yang sopan dan bersikap sopan santun kepada orang yang lebih tua seperti orang tua, guru, dan kepada orang lain.
      2.      Wujud Kebudayaan sebagai suatu Aktivitas dan Tindakan
Wujud ini disebut sistem sosial, yaitu berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi berhubungan, serta bergaul dengan merujuk pada pola-pola tertentu yang berdasarkan adat istiadat atau kebiasaan. Sebagai suatu rangkaian aktivitas manusia dalam masyarakat, sistem sosial ini bersifat konkret, bisa dilihat, diabadikan, dan diobservasi. Sebagai contoh, sebagai contoh suatu perkumpulan berkampanye mengeluarkan suaranya dalam pemilu.
      3.      Wujud Kebudayaan sebagai Benda atau Material
Ini merupakan kebudayaan dalam bentuk fisik. Dimana kebudayaan tersebut berupa benda-benda serta alat-alat yang merupakan hasil karya cipta manusia tentunya guna mencapai tujuan tertentu. Sebagai contoh alat-alat musik dan kesenian, perkakas rumah tangga, alat transportasi, dan sebagainya.

G.     Orientasi Nilai Budaya

Seorang ilmuan yang bernama Kluckhohn mengemukakan bahwa Nilai   budaya merupakan  sebuah  konsep  beruanglingkup  luas  yang  hidup  dalam  alam  fikiran sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang paling berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu saling berkaitan satu sama lain dan merupakan sebuah sistem nilai-nilai budaya.
Dengan konsep ini mendorong pribadi untuk berperilaku sesuai nilai-nilai yang telah ditentukan. Tentunya untuk memenuhi nilai-nilai tersebut tidaklah mudah, butuh waktu untuk mewujudkannya. Sebab pribadi tersebut dapat diwujudkan sesuai dengan kondisi lingkungan sosialnya.

Sistem nilai yang dijelaskan sebelumnya dapat diwujudkan dalam kebudayaan. Salah seorang ilmuan bernama C.Kluckhohn dalam sebuah karyanya yang berjudul Variations in Value Orientation (1961) berpendapat sistem nilai kebudayaan dalam semua kebudayaan didunia secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, diantaranya yaitu :
      1.      Hakekat Hidup Manusia
Hakekat hidup setiap kebudayaan individu berbeda secara garis besar, ada yang berusaha memadamkan hidup, memandang hidup itu tidak ada apa-apanya. Serta adapula dengan kelakuan tertententu dengan menganggap hidup sebagai sesuatu hal yang baik.  
      2.      Hakekat Karya Manusia
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda satu sama lain, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, ada juga yang beranggapan karya memberikan kedudukan, penghormatan. Tetapi karya merupakan penggerak hidup untuk menambah karya lagi.
      3.      Hakekat Waktu Manusia
Hakekat untuk setiap kebudayaan berbeda, ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, lalu ada pula yang berpandangan orientasi masa sekarang dan masa yang akan datang.
       4.      Hakekat Alam Manusia
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus memanfaatkan alam semaksimal mungkin, dan ada pula kebudayaan yang beranggapan manusia harus harmonis dengan alam, bersahabat dengan alam, serta menjaganya.
       5.      Hakekat Hubungan Manusia
Hakekat ini mementingkan hubungan manusia dengan manusia lainnya. Di banyak kebudayaan hal ini sangat penting. Agar terjadi keselarasan hubungan yang baik satu dengan lainnya.

H.     Perubahan Kebudayaan

Perubahan kebudayaan merupakan perubahan pola, gaya hidup, pola pikir masyarakat serta kebiasaan dalam masyarakat yang disebabkan oleh beberapa faktor. Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah. Sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif atau pedalaman yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya.

Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika atau perputaran masyarakatnya. Perubahan kebudayaan tersebut merupakan suatu hal yang sulit unuk dihindari, dimana manusia mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Menurut Hirschman, kebosanan manusia merupakan penyebab dari perubahan tersebut. Dengan kebosanan itu manusia mencari kebudayaan yang baru yang menurutnya lebih mengasyikkan dari yang sebelumnya.  

Hal ini salah satunya ditunjang oleh kemajuan teknologi, sehingga masyarakat tertarik dan cenderung mengikuti pola, kebiasaan dan kebudayaan tersebut. Akan tetapi, tidak semua kebudayaan yang di dilakukan membawa pengaruh positif. Misalnya sebagai contoh adanya penemuan baru merupakan salah salah satu penyebab perubahan kebudayaan secara internal. Handphone merupakan salah satu temuan yang mengubah kebiasaan masyarakat dalam berkomunikasi. Masyarakat yang semula menggunakan surat sebagai sarana berkomunikasi, saat ini telah beralih menggunakan handphone. Kemudian, selain itu ada pula perubahan kebudayaan secara eksternal. Misalnya, masuknya kebudayaan barat ke Indonesia dengan sangat mudah seperti perayaan valentine, pesta kembang api yang berlebihan pada malam tahun baru, cara berpakaian yang tidak sopan dan sebagaianya. Media masa, media sosial, para turis asing yang berkunjung ke Indonesia merupakan beberapa sarana utama masuknya kebudayaan tersebut dan berbaur dengan kebudayaan kita. Perubahan kebudayaan tidak selamanya negatif, tidak juga positif. Tinggal bagaimana kita menghadapinya dengan mengambil keputusan secara bijaksana.

I.        Kaitan Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala yang ada dilingkungannya.

Dalam ilmu sosiologi, manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, dimaksudkan bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Secara sederhana hubungan manusia dan kebudayaan ialah manusia sebagai pelaku yang melaksanakan kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia.

Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendukungnya. Setelah kubudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengan kebutuhannya. 


Soal-soal.
 1.  Pengertian kebudayaan meliputi bidang yang seluas-luasnya seolah-olah tidak ada batasnya.              Secara praktis kebudayaan adalah :
 A.      Sistem nilai dan sistem ekonomi
 B.      Sistem nilai dan gagasan utama*
 C.      Sistem nilai dan sistem mata pencaharian
 D.     Sistem nilai dan norma hukum

            2.    Seseorang merasa puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak puas apabila ia                  tidak mengetahui sesuatu. Hal ini berkaitan dengan perasaan luhur yang terdapat pada manusia               yaitu :
A.      Perasaan estetis
B.      Perasaan etis
C.      Perasaan intelektual*
D.     Perasaan diri

             3.     Hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan, yaitu :
 A.      Sistem norma, sistem religi, dan sistem ekonomi
 B.      Sistem teknologi, sistem ideologi dan sistem religi
 C.      Sistem teknologi, sistem ekonomi, dan peraturan hukum
 D.     Sistem teknologi, sistem ideologi, dan sistem sosial*

             4.     Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu :
 A.      Kompleks gagasan, kompleks aktivitas, dan wujud sebagai benda*
 B.      Kompleks aktivitas, kompleks sosial, dan wujud sebagai benda
 C.      Kompleks gagasan, kompleks sosial, dan wujud sebagai benda
 D.     Kompleks aktivitas, kompleks gagasan, dan kompleks sosial

             5.    Percampuran antara dua atau lebih kebudayaan tetapi unsur-unsur kebudayaan yang                                 tercampurkan masih nampak, hal ini disebut :
 A.      Generalisasi
 B.      Akulturasi*
 C.      Culture change
 D.     Modernisasi


Daftar Pustaka.

Buku Seri Diktat Kuliah, MKDU : Ilmu Budaya Dasar