Sabtu, 14 Maret 2015

Ilmu Budaya Dasar BAB 2


Manusia dan Kebudayaan.

Manusia dan kebudayaan merupakan suatu hal yang terkait satu sama lain. Manusia dan kebudayaan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan serta melekat dalam kehidupan ini.  Kebudayaan diciptakan dan dilestarikan oleh manusia itu sendiri, yang mana itu merupakan hasil interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Dimana manusia itu hidup dan menetap otomatis manusia tersebut akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang ada di daerah yang ditinggalinya.

A.     Pengertian Manusia

Manusia merupakan sebaik-baiknya ciptaan-Nya, makhluk yang diciptakan oleh Tuhan yang paling sempurna dibanding makhluk hidup lainnya. Makhluk yang dikaruniai akal sehat, pikiran, jiwa serta hawa nafsu yang melekat pada tubuhnya. Dengan demikian manusia adalah kombinasi antara unsur-unsur ruh , jiwa, pikiran, perasaan yang di kemas sedemikian rupa dalam bentuk jasmaniah.

Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang cukup central dalam proses hidup kehidupan. Dapat dipandang dari berbagai segi. Misalnya, manusia merupakan makhluk biologis, dimana manusia merupakan makhluk mamalia. Hal ini dipandang dari sautu ilmu yaitu Biologi. Selain itu, dalam ilmu-ilmu dan aspek sosial manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri, artinya manusia tidak dapat hidup sendiri, tanpa adanya bantuan dari orang lain atau orang disekitarnya. Hal ini dipandang dari ilmu Sosiologi. Kemudian manusia juga dikenal makhluk yang berbudaya atau sering disebut juga homo-humanus, hal ini di tinjau dari ilmu Filsafat, dan lain sebagainya.

B.      Pengertian Hakikat Manusia

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari jiwa dan raga sebagai satu kesatuan yang utuh. Tentunya jiwa dan raga dilengkapi dengan akal pikiran dan hawa nafsu. Tuhan memberikan akal dan pikiran dapat digunakan manusia untuk berbuat kebaikan terhadap diri sendiri dan juga orang lain, hal tersebut dilakukan agar manusia tidak sia-sia dalam menjalani hidup didunia. Selain itu, Tuhan juga memberikan hawa nafsu kepada manusia. Hawa nafsu diberikan kepada manusia merupakan suatu bentuk ujian dari Tuhan. Dengan hawa nafsu tersebut manusia dituntut agar mengendalikan hawa nafsu tersebut.

Pada hakekatnya manusia dikatakan sebagai makhluk sosial. Dikarenakan dalam kehidupan sehari-harinya manusia perlu berinteraksi dengan makhluk lainnya, perlu hidup berdampingan satu sama lain,  saling berbagi serta saling membutuhkan satu sama lain.

C.      Kepribadian Bangsa Timur

Banyak orang yang masih mempersoalkan perbedaan antara kebudayaan barat dan kebudayaan timur. Konsep itu berasal dari orang Eropa Barat dalam suatu zaman ketika mereka menjelajahi dunia dengan tujuan menjajah negara-negara berkembang. Mereka menguasai wilayah di Afrika, Asia, Oceania, terutama di Indonesia, yaitu dengan memantapkan dan menguasai pemerintah-pemeritah jajahan mereka dimana-mana. Semua kebudayaan diluar dari kebudyaan mereka di Eropa Barat mereka menyebutnya kebudayaan Timur.
Terlepas dari itu, kepribadian bangsa timur sejak dulu dikenal dengan kepribadian yang menjunjung tinggi norma-norma, moral, adat istiadat, etika, serta nilai kebudayaan yang sangat dihargai. Selain itu bangsa timur juga dikenal bangsa yang memiliki kepribadian yang sopan, ramah, peduli, bersahabat ,suka bergotong royong, dan memiliki rasa empati yang tinggi. Salah satu bagian dari bangsa timur adalah Indonesia. Kita sebagai bangsa Indonesia harus melestarikan dan menjaga baik-baik tentang pandangan bangsa lain terhadap bangsa Timur.

D.     Pengertian Kebudayaan

kebudayaan merupakan suatu tindakan atau gagasan dimana manusia turut ikut berperan serta dalam mengolah, mengembangkan, dan melestarikannya, sehingga menjadi suatu kebiasaan dalam kehidupan sehari-harinya. Secara singkat kebudayaan merupakan system nilai dan gagasan utama. Segala sesuatu yang diciptakan dan dikembangkan oleh pikiran manusia itu sendiri dengan tujuan untuk mengolah tempat tinggalnya serta mempertahankan hidupnya di dalam lingkungan sekitarnya. Kebudayaan dengan demikian mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik secara material miasalnya seperti teknologi, alat-alat, dan lainnya maupun seraca non-material seperti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu.

Pengertian kebudayaan banyak sekali yang mendefinisikannya melaui pemikiran para ilmuan. Salah satunya ialah Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardiyang merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar hasil karyanya dapat diabadikan untuk masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia, mewujudkan aturan-aturan dan nilai-nilai sosial yang diperlukan untuk mengatur masalah-masalah kemasayarakatan. Cipta merupakan kemampuan mental, pemikiran-pemikiran yang timbul sehingga mengasilkan sesuatu yang bermanfaat.

E.      Unsur-unsur Kebudayaan

Kebudayaan adalah salah satu cara hidup yang berkembang dari masa ke masa. Kebudayaan biasanya dimiliki oleh sebuah kelompok manusia dimana kebudayaan tersebut di wariskan dari generasi ke generasi. Untuk mewariskannya, para generasi baru harus mengetaui lebih dalam tentang kebudayaan tersebut. Untuk mendalami lebih dalam kebudayaan, tentunya perlu mengenal masalah-masalah yang menyangkut kebudayaan  tersebut. Yaitu dengan mengetahui unsur-unsur kebudayaan. Dengan adanya unsur-unsur kebudayaan agar mengetahui apa itu kebudayaan yang sesungguhnya.

C.Kluckhohn di dalam buku karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture, menjelaskan bahwa system kebudayaan terdiri dari tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
      1.      Sistem Religi 
Merupakan produk manusia sebagai homo religieus. Manusia yang memiliki kecerdasan      pikiran  dan perasaan  luhur, tanggap  bahwa di atas kekuatan  dirinya  terdapat kekuatan  lain yang maha besar. Karena itu manusia  takut, sehingga  menyembahnya   dan lahirlah  kepercayaan   yang  sekarang  menjadi  agama.
      2.      Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan  dimana manusia bekerja  sama  untuk  meningkatkan  kesejahteraan  hidupnya.
      3.      Sistem Pengetahuan
Merupakan   produk  manusia  sebagai  homo  sapiens.  Pengetahuan   dapat  diperoleh dari pemikiran  sendiri, disamping  itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan  manusia mengingat-ingat apa yang telah diketahui  kemudian  menyampaikannya   kepada  orang lain melalui bahasa, menyebabkan  pengetahuan  menyebar  luas. Lebih-lebih  bila pengetahuan  itu dibukukan,  maka penyebarannya  dapat dilakukan  dari satu generasi  ke generasi  berikutnya.
      4.      Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem-sistem Ekonomi
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia  secara  umum  terus  meningkat, yaitu dengan kegiatan-kegiatan ekonomi. Misalnya, bekerja atau membuka lapangan pekerjaan sehingga tercipta hidup yang berkualitas.
      5.      Sistem Teknologi dan Peralatan
Merupakan  produk dari manusia  sebagai homo faber. Bersumber  dari pemikirannya yang  cerdas   dan  dibantu   dengan  tangannya   yang  dapat  memegang   sesuatu   dengan erat, manusia  dapat membuat  dan mempergunakan  alat. Dengan alat-alat ciptaannya  itulah manusia  dapat  lebih mampu  mencukupi    kebutuhannya  daripada  binatang
      6.      Bahasa
Merupakan   produk  dari  manusia  sebagai  homo  longuens.  Bahasa  manusia  pada mulanya  diwujudkan  dalam  bentuk tanda  (kode) yang kemudian  disempumakan   dalam bentuk  bahasa  lisan,  dan  akhimya  menjadi  bentuk  bahasa  tulisan.
      7.      Kesenian
Merupakan   hasil  dari  manusia  sebagai  homo  aestetieus.   Setelah  manusia   dapat mencukupi  kebutuhan  fisiknya, maka dibutuhkan  kebutuhan  psikisnya  untuk dipuaskan. Manusia  bukan  lagi semata-mata  memenuhi  kebutuhan  isi perut saja, mereka juga  perlu pandangan  mata  yang indah, suara yang merdu,  yang semuanya  dapat  dipenuhi  melalui kesenian.


F.       Wujud Kebudayaan

Setelah manusia memenuhi unsur-unsur kebudayaan, selanjutnya manusia perlu mengetahui wujud kebudayaan tersebut seperti apa. Terdapat beberapa unsur yang merupakan wujud dari kebudayaan yang saling terikat satu sama lainnya. Perwujudan kebudayaan adalah sesuatu gagasan yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata atau real.

Di lihat dari beberapa pemikiran yang dikemukakan oleh para ilmuan, wujud kebudayaan terbagi menjadi  3 wujud, diantaranya yaitu :
      1.      Wujud Kebudayaan sebagai Gagasan, Ide, Konsep, dan Pemikiran Manusia
Wujud ini disebut sistem budaya, yaitu kebudayaan yang bersifat abstrak atau tidak tampak atau tidak dapat dilihat. Wujud kebudayaan ini terdapat di alam pikiran manusia   yang mengikuti dan menganut kebudayaan tersebut. Sebagai contoh, menanam dalam pikiran tentang aturan bertutur kata yang sopan dan bersikap sopan santun kepada orang yang lebih tua seperti orang tua, guru, dan kepada orang lain.
      2.      Wujud Kebudayaan sebagai suatu Aktivitas dan Tindakan
Wujud ini disebut sistem sosial, yaitu berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi berhubungan, serta bergaul dengan merujuk pada pola-pola tertentu yang berdasarkan adat istiadat atau kebiasaan. Sebagai suatu rangkaian aktivitas manusia dalam masyarakat, sistem sosial ini bersifat konkret, bisa dilihat, diabadikan, dan diobservasi. Sebagai contoh, sebagai contoh suatu perkumpulan berkampanye mengeluarkan suaranya dalam pemilu.
      3.      Wujud Kebudayaan sebagai Benda atau Material
Ini merupakan kebudayaan dalam bentuk fisik. Dimana kebudayaan tersebut berupa benda-benda serta alat-alat yang merupakan hasil karya cipta manusia tentunya guna mencapai tujuan tertentu. Sebagai contoh alat-alat musik dan kesenian, perkakas rumah tangga, alat transportasi, dan sebagainya.

G.     Orientasi Nilai Budaya

Seorang ilmuan yang bernama Kluckhohn mengemukakan bahwa Nilai   budaya merupakan  sebuah  konsep  beruanglingkup  luas  yang  hidup  dalam  alam  fikiran sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang paling berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu saling berkaitan satu sama lain dan merupakan sebuah sistem nilai-nilai budaya.
Dengan konsep ini mendorong pribadi untuk berperilaku sesuai nilai-nilai yang telah ditentukan. Tentunya untuk memenuhi nilai-nilai tersebut tidaklah mudah, butuh waktu untuk mewujudkannya. Sebab pribadi tersebut dapat diwujudkan sesuai dengan kondisi lingkungan sosialnya.

Sistem nilai yang dijelaskan sebelumnya dapat diwujudkan dalam kebudayaan. Salah seorang ilmuan bernama C.Kluckhohn dalam sebuah karyanya yang berjudul Variations in Value Orientation (1961) berpendapat sistem nilai kebudayaan dalam semua kebudayaan didunia secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, diantaranya yaitu :
      1.      Hakekat Hidup Manusia
Hakekat hidup setiap kebudayaan individu berbeda secara garis besar, ada yang berusaha memadamkan hidup, memandang hidup itu tidak ada apa-apanya. Serta adapula dengan kelakuan tertententu dengan menganggap hidup sebagai sesuatu hal yang baik.  
      2.      Hakekat Karya Manusia
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda satu sama lain, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, ada juga yang beranggapan karya memberikan kedudukan, penghormatan. Tetapi karya merupakan penggerak hidup untuk menambah karya lagi.
      3.      Hakekat Waktu Manusia
Hakekat untuk setiap kebudayaan berbeda, ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, lalu ada pula yang berpandangan orientasi masa sekarang dan masa yang akan datang.
       4.      Hakekat Alam Manusia
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus memanfaatkan alam semaksimal mungkin, dan ada pula kebudayaan yang beranggapan manusia harus harmonis dengan alam, bersahabat dengan alam, serta menjaganya.
       5.      Hakekat Hubungan Manusia
Hakekat ini mementingkan hubungan manusia dengan manusia lainnya. Di banyak kebudayaan hal ini sangat penting. Agar terjadi keselarasan hubungan yang baik satu dengan lainnya.

H.     Perubahan Kebudayaan

Perubahan kebudayaan merupakan perubahan pola, gaya hidup, pola pikir masyarakat serta kebiasaan dalam masyarakat yang disebabkan oleh beberapa faktor. Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah. Sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif atau pedalaman yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya.

Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika atau perputaran masyarakatnya. Perubahan kebudayaan tersebut merupakan suatu hal yang sulit unuk dihindari, dimana manusia mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Menurut Hirschman, kebosanan manusia merupakan penyebab dari perubahan tersebut. Dengan kebosanan itu manusia mencari kebudayaan yang baru yang menurutnya lebih mengasyikkan dari yang sebelumnya.  

Hal ini salah satunya ditunjang oleh kemajuan teknologi, sehingga masyarakat tertarik dan cenderung mengikuti pola, kebiasaan dan kebudayaan tersebut. Akan tetapi, tidak semua kebudayaan yang di dilakukan membawa pengaruh positif. Misalnya sebagai contoh adanya penemuan baru merupakan salah salah satu penyebab perubahan kebudayaan secara internal. Handphone merupakan salah satu temuan yang mengubah kebiasaan masyarakat dalam berkomunikasi. Masyarakat yang semula menggunakan surat sebagai sarana berkomunikasi, saat ini telah beralih menggunakan handphone. Kemudian, selain itu ada pula perubahan kebudayaan secara eksternal. Misalnya, masuknya kebudayaan barat ke Indonesia dengan sangat mudah seperti perayaan valentine, pesta kembang api yang berlebihan pada malam tahun baru, cara berpakaian yang tidak sopan dan sebagaianya. Media masa, media sosial, para turis asing yang berkunjung ke Indonesia merupakan beberapa sarana utama masuknya kebudayaan tersebut dan berbaur dengan kebudayaan kita. Perubahan kebudayaan tidak selamanya negatif, tidak juga positif. Tinggal bagaimana kita menghadapinya dengan mengambil keputusan secara bijaksana.

I.        Kaitan Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala yang ada dilingkungannya.

Dalam ilmu sosiologi, manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, dimaksudkan bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Secara sederhana hubungan manusia dan kebudayaan ialah manusia sebagai pelaku yang melaksanakan kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia.

Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendukungnya. Setelah kubudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengan kebutuhannya. 


Soal-soal.
 1.  Pengertian kebudayaan meliputi bidang yang seluas-luasnya seolah-olah tidak ada batasnya.              Secara praktis kebudayaan adalah :
 A.      Sistem nilai dan sistem ekonomi
 B.      Sistem nilai dan gagasan utama*
 C.      Sistem nilai dan sistem mata pencaharian
 D.     Sistem nilai dan norma hukum

            2.    Seseorang merasa puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak puas apabila ia                  tidak mengetahui sesuatu. Hal ini berkaitan dengan perasaan luhur yang terdapat pada manusia               yaitu :
A.      Perasaan estetis
B.      Perasaan etis
C.      Perasaan intelektual*
D.     Perasaan diri

             3.     Hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan, yaitu :
 A.      Sistem norma, sistem religi, dan sistem ekonomi
 B.      Sistem teknologi, sistem ideologi dan sistem religi
 C.      Sistem teknologi, sistem ekonomi, dan peraturan hukum
 D.     Sistem teknologi, sistem ideologi, dan sistem sosial*

             4.     Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu :
 A.      Kompleks gagasan, kompleks aktivitas, dan wujud sebagai benda*
 B.      Kompleks aktivitas, kompleks sosial, dan wujud sebagai benda
 C.      Kompleks gagasan, kompleks sosial, dan wujud sebagai benda
 D.     Kompleks aktivitas, kompleks gagasan, dan kompleks sosial

             5.    Percampuran antara dua atau lebih kebudayaan tetapi unsur-unsur kebudayaan yang                                 tercampurkan masih nampak, hal ini disebut :
 A.      Generalisasi
 B.      Akulturasi*
 C.      Culture change
 D.     Modernisasi


Daftar Pustaka.

Buku Seri Diktat Kuliah, MKDU : Ilmu Budaya Dasar 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar