Selasa, 26 Mei 2015

Ilmu Budaya Dasar BAB 11


Manusia dan Harapan

1.      Pengertian Harapan
Harapan adalah suatu keinginan agar sesuatu yang dinginkan dapat terjadi. Untuk mewujudkan harapan tersebut tentunya harus disertai usaha semaksimal mungkin sesuai dengan apa yang diharapkan. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan masing-masing. Harapan juga harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Disamping usaha, manusia wajib selalu berdo’a. Karena usaha dan do’a merupakan sarana terkabulnya harapan.

Bila dibandingkan dengan cita-cita, harapan hampir mirip dengan cita-cita. Pada umumnya cita-cita adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya. Sedangkan harapan itu sesuatu keinginan yang tidak muluk-muluk atau tidak berlebihan. Selain itu harapan dan cita-cita juga terdapat persamaam yaitu: (1). keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud; (2). dengan adanya cita-cita maupun harapan maka seseorang akan menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

2.      Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan ?
Setiap manusia pasti menginginkan hidup yang enak, berkualitas, dan masa depan yang cerah. Hal tersebut tentunya berawal dari sebuah harapan. Harapan untuk hidup yang lebih baik lagi. Harapan untuk mengiginkan sesuatu yang lebih baik merupakan bagian dari sifat, keadaan, dan pembawaan ilmiah yang ada dalam diri setiap manuisa. Selain itu, dorongan kebutuhan hidup juga dapat meningkatkan harapan seseorang. Hal tersebut demi kelancaran dan kelangsungan hidup seseorang. Dengan adanya pembawaan ilmiah atau sifat dari manusia dan dorongan kebutuhan hidup yang lebih baik lagi, maka dari situlah manusia mempunyai harapan.

3.      Pengertian Do’a
Do’a adalah memohon atau meminta pertolongan kepada Allah SWT. Do’a merupakan cara pendekatan diri kepada Allah SWT. Dalam keadaan senang, bahagia, kedaan susah, dalam penderitaan, kesulitan maupun kelapangan hendaknya kita senantiasa selalu berdoa. Setidaknya berdoalah memohon kepada Allah SWT untuk mengampuni segala dosa-dosa, baik yang disegaja maupun tidak. Juga meminta tetap diberi kekuatan iman dan kesehatan agar dapat melaksanakan segala perintah-Nya. Lalu memohon perlindungan-Nya dari gangguan setan, segala kejahatan dan hawa nafsu kita sendiri supaya tidak terjerembab dalam kemaksiatan. Dalam berdo’a hendaknya dilakukan dengan sepenuh hati dan penuh keikhlasan. Karena dengan berdo’a hati kita menjadi nyaman, tentram dan damai.

4.      Kepercayaan
Kepercayaan adalah meyakini atau mengakui terhadap suatu hal, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan keyakinan akan kebenaran. Kebenaran suatu kepercayaan bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kepercayaan dalam agama merapakan keyakinan yang paling besar. Karena dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang diwahyukan langsung oleh Tuhan. Keyakinan ini berasal dari diri dan hati masing-masing manusia dan tidak dapat dipaksakan. Karena setiap manusia memiliki hak atas keyakinan sendiri dalam beragama.

5.      Kepercayaan dan Usaha Untuk Meningkatkannya
            a.   Kepercayaan kepada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu seharusnya di tanamkan pada setiap pribadi manusia.  Percaya diri sendiri dan menganggap dirinya tidak salah. Dirinya mampu mengerjakan segala hal yang di serahkan atau dipercayakan kepadanya.
b.   Kepercayaan kepada orang lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya. Dalam percaya kepada orang lain tentunya harus berhati-hati. Yaitu dengan menyikapi yang menurutnya sesuai dengan kebenaran.
c.   Kepercayaan kepada pemerintah
Sebagai warga negara yang baik hendaknya mematuhi dan percaya dengan peraturan-peraturan Negara yang disampaikan oleh pemerintah, dengan harapan agar tercipta kedamaian dan kesejahteraan antar masyarakat.
d.   Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan adalah sangat penting. Karena manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umatnya itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhan nya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatan-Nya. Oleh karena itu jika manusia ingin berusaha agar mendapat pertolongan dari pada-Nya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.



Daftar Pustaka :
- Buku Seri Diktat Kuliah MKDU : Ilmu Budaya Dasar. Karya Widyo Nugroho & Achmad Muchji.          Penerbit Universitas Gunadarma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar