Minggu, 10 Mei 2015

Ilmu Budaya Dasar BAB 8

Manusia dan Pandangan Hidup

A.    Pengertian Pandangan Hidup dan Ideologi
Setiap manusia tentu mempunyai pandangan hidupnya masing-masing yang perlu dipersiapkan sejak dini agar dapat terlaksana. Adapun pengertian pandangan hidup itu adalah pendapat  ataupun pertimbangan yang dijadikan sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petujuk hidup di dunia agar dapat menjalani hidup lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Pendapat atau pertimbangan disini merupakan hasil pemikiran manusia itu sendiri yang berdasarkan pengalaman hidup atau sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Pada dasarnya, pandangan hidup mempunyai empat unsur yang saling terkait satu sama lain yang tidak dapat terpisahkan, yaitu cita-cita, kebijakan, usaha, dan keyakinan atau kepercayaan. Dari empat unsur tersebut, lebih jelasnya akan dijelaskan dpada materi setelah ini.

Ideologi adalah gabungan antara pandangan hidup yang merupakan nilai-nilai yang telah melekat dari suatu bangsa serta Dasar Negara yang menjadi pedoman hidup suatu bangsa. Ideologi mencerminkan cara berfikir masyarakat, suatu bangsa maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya. Nilai-nilai ideologi tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

B.     Cita-cita
Cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, kemauan yang selalu ada dalam pikiran seseorang pada masa yang akan datang. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan hidup tentang masa depan. Tentunya tujuan yang ingin dicapai adalah kebajikan atau segala sesuatu yang  memiliki tujuan baik. Setiap manusia mempunyai cita-cita yang berbeda, keinginan, harapan, tujuan, dan kemauan yang makin tinggi tingkatannya. Untuk mencapai cita-cita tersebut tentunya harus ditempuh dengan kerja keras, usaha dan perjuangan. Selain itu do’a juga berperan penting dalam menggapai cita-cita. Dengan do’a seseorang memohon kepada Tuhan demi kelancaran dan kemudahan dalam menggapai cita-citanya. Karena manusia hanya bisa berusaha dan berjuang dan Tuhan lah yang menentukan dan merestuinya.

C.    Kebajikan
Kebajikan dapat di katakan juga kebaikan. Perbuatan yang mendatangkan kebaikan, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma termasuk norma agama dan etika. Manusia dapat menentukan sendiri mana yang baik dan mana yang buruk. Baik buruknya ditentukan oleh suara hati. Dengan suara hati seseorang dapat menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan. Dengan berbuat kebaikan membuat manusia menjadi makmur, bahagia, damai, dan tentram. Kebajikan manusia yang nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya. Karena tingkah laku merupakan bersumber pada pandangan, maka setiap orang memiliki tingkah laku yang berbeda-beda.

Faktor-faktor yang menetukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal. Pertama faktor pembawaan    (heriditas)  yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Pembawaan merupakan  hal yang diturunkan  oleh orang  tua. Kedua faktor lingkungan (environment), lingkungan membentuk jiwa seseorang meliputi lingkungan keluarga, pendidikan dan masyarakat. Ketiga faktor pengalaman, memberikan manusia suatu bekal yang dipergunakan sebagai pertimbangan sebelum mangambil tindakan.

D.    Usaha/Perjuangan
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Usaha/perjuangan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya, dalam mewujudkan cita-cita, berjuang dari penderitaan hidup, ingin pergi ke suatu tempat dan sebagainya. Dalam Agama pun manusia diperintahkan untuk bekerja keras. Sebagaimana dalam salah satu Hadist Rasulullah SAW, yang artinya “Bekerjalah kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya.”

Kerja keras dapat dilakukan dengan ilmu maupun dengan tenaga ataupun dengan keduanya. Misalnya para ilmuan, pengamat, politisi lebih banyak bekerja keras dengan ilmunya. Sebaliknya para petani, nelayan, buruh lebih banyak bekerja keras dengan tenaganya. Adapun yang bekerja keras dengan ilmu dan tenaga misalnya tentara dengan strategi perangnya.

E.     Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan/kepercayaan adalah suatu pandangan hidup manusia yang berasal dari akal atau Tuhan, yang kemudian di anut untuk menjadi pedoman hidup dan suatu identitas bagi setiap manusia. Dalam agama Islam keyakinan disebut juga keimanan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran Naturalisme, aliran Intelektualisme, dan aliran Gabungan (Naturalisme dan Intelektualisme). (1).Aliran Naturalisme adalah hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu dari Tuhan. Bagi yang tidak percaya pada Tuhan, natur itulah yang tertinggi. (2).Aliran Intelektualisme, dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir. Mana yang benar menurut akal itulah yang baik. (3).Aliran Gabungan, dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. kekuatan gaib yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan.

F.     Langkah-Langkah Berpandangan Hidup yang Baik
Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup yang bermacam-macam untuk dapat mencapai dan berhasil dalam kehidupan yang diinginkannya. Tetapi apapun itu, yang terpenting adalah memiliki pandangan hidup yang baik agar dapat mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik pula. Berikut adalah langkah-langkah berpandangan hidup yang baik :
Mengenal
Mengenal merupakan langkah awal berpandangan hidup yang baik, karena dengan mengenal, manusia akan mendapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Sehingga tidak mengambil langkah yang salah diawal.
Mengerti
Mengerti sebagai langkah selanjutnya dari mengenal. Dengan mengerti, ada kecenderungan mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan hidup.
Menghayati
Setelah mengerti pandangan hidup selanjutnya adalah menghayati padangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup manusia memperoleh gambaran yang tepat dan benar tentang pandangan hidup itu sendiri.
Meyakini
Meyakini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai  suatu tujuan hidupnya. Dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas atas pandangan hidup tersebut.
Mengabdi
Langkah terakhir untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengabdi. Yaitu perwujudan  yang berupa perbuatan. Dengan mengabdi maka manusia akan merasakan manfaatnya. Pengabdian ini hendaknya dijadikan pakaian, baik dalam waktu tentram maupun bila menghadapi hambatan dan tantangan.


Daftar Pustaka 
Buku Seri Diktat Kuliah, MKDU : Ilmu Budaya Dasar. Karya Widyo Nugroho & Achmad Muchji. Penerbit Universitas Gunadarma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar